UAS ungkap Makna dari Larangan Cukur Rambut dan Potong Kuku Saat Berkurban di Bulan Dzulhijjah

- 30 Juni 2022, 15:23 WIB
Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad /Tangkap layar YouTube Ustadz Abdul Somad Official

Hal ini kemudian pernah disentil oleh Ustadz Abdul Somad dalam salah satu dakwahnya.

Menurut Ustadz Ustadz Abdul Somad, larangan seperti yang tertera dalam hadits ini memiliki sebuah makna.

Baca Juga: Akan Kaya Sejak Usia Muda Jika Lakukan Amalan Ini, Ustadz Adi Hidayat: Lakukan Dengan ISTIQOMAH

Namun, Ustadz Abdul Somad menyampaikan terlebih dahulu bila larangan memotong atau mencukur rambut serta kuku bagi yang hendak berkurban hukumnya sunnah.

"Hukum memotong kuku dan mencukur itu Sunnah bukan wajib. Apa hikmah di balik itu, kenapa, apa alasannya?" Kata Ustadz Abdul Somad.

Menurut Ustadz Abdul Somad, pada larangan ini ada makna tersendiri.

"Kalau rambut, bulu, kuku, janggut, kumis, tidak dipotong dari tanggal 1 Dzulhijjah, sampai sholat Id, selesai potong hewan kurban, barulah potong kuku, kumis, rambut, janggut, maknanya apa? Ini terapi dari Nabi SAW, suasana baru," ungkap Ustadz Abdul Somad.

Menurutnya, bila seseorang menahan diri selama beberapa sampai tiba waktu untuk mencukur dan memotong kuku serta rambut, maka akan lebih terlihat bagus dan membawa semangat baru.

Baca Juga: Mulai Besok Sampai 10 Dzulhijjah Kerjakan 4 Amalan Ini! Ustadz Abdul Somad: Pahala Mengalir Deras

"Kuku baru, kumis baru, janggut baru, rambut baru. Orang kalau pangkas itu kan fresh, ini terapi dari Nabi SAW," kata Ustadz Abdul Somad menambahkan.

Halaman:

Editor: Randi Manangin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x