“Gara-gara ini lho aku tidak punya warisan!” guyon Gus Baha.
Kata kyai dari Rembang tersebut, kemaslahatan agama tidak sekadar di madrasah dan pondok saja.
Memberikan kepedulian serta empati kepada anak cucu juga merupakan kebaikan demi kemaslahatan agama.
Allah bahkan berfirman kalau kita mesti memikirkan anak cucu kita agar tidak menjadi generasi yang lemah.
Latar belakang dari ayat tersebut kata Gus Baha, adalah kalau orang baik itu boleh berlebihan.
Berbuat baik mesti dibatasi. Semisal, kebaikan kita dibatasi oleh kebutuhan anak dan cucu kita.
Ketika ada seorang sahabat nabi yang mewakafkan seluruh hartanya, maka Rasulullah pun menegur.
“Kamu meninggalkan warisan agar anak cucumu kaya lebih baik daripada mereka miskin dan meminta-minta,” kutip Gus Baha.
Yang lebih parah, kalau anak cucu miskin gara-gara tanah tersebut diwakafkan untuk madrasah dan pondok.