"KH Sholeh Darat adalah yang membuat tafsir Al-Qur'an dan RA Kartini yang mengusulkan agar dibuat tafsir Al-Qur'an berbahasa Jawa," ungkap KH Achmad Chalwani.
Begini cerita asal usul tafsir Al-Qur'an berbahasa Jawa, menurut KH. Achmad Chalwani.
Ketika Kartini baru berusia 13 tahun, Kartini mengaji Al Qur'an di pesantren KH Sholeh Darat, beliau mengusulkan agar Al- Qur’an dibuatkan tafsir dalam bahasa Jawa.
Baca Juga: Ajalmu Sudah Dekat, Jika Alami Tanda-tanda Seperti ini Kata Gus Baha
Ketika Kartini diajari tafsir Al-Qur'an pakai bahasa Jawa.
Kartini berkata "Kiai tadi, saya diajari tafsir Al-Qur'an pakai bahasa Jawa, hati saya terasa tentram,”.
“Kiai, tolong tafsirkan Al-Qur’an seluruhnya kedalam bahasa Jawa, biar untuk pedoman putri-putri tanah Jawa,” ungkap KH Achmad Chalwani menirukan Kartini.
KH Achmad Chalwani menuturkan waktu itu Kartini tidak mengatakan Putri Indonesia, Kenapa?,” pada zaman Kartini, nama Indonesia belum lahir, yang ada Jawa Dwipa Nusantara,” ucapnya.
KH Achmad Chalwani kembali mengisahkan.
Kiai Sholeh menjawab "Kartini, Nafsir Al-Quran tidak gampang, tidak sembarang orang diperbolehkan menafsirkan Al-Qur'an,”.