Bersedekahlah Dengan Anjuran yang Benar Menurut Rasulullah SAW, Bukan Seperti Ini Menurut Gus Baha

- 10 Juni 2022, 22:36 WIB
Gus Baha
Gus Baha /

PORTAL SULUT – KH Ahmad Bahauddin Nursalim pun menjelaskan tentang amalan sedekah dalam sebuah kesempatan.

Di antara banyak hal baik, sedekah adalah salah satu amalan terbaik.

Kata murid dari Mbah Moen tersebut, kita mesti mewaspadai sedekah dalam bentuk tertentu.

Baca Juga: 4 Weton Berdarah Biru ini Berpotensi Jadi Sultan Menurut Primbon Jawa

Lantas apakah sedekah yang dilarang oleh Gus Baha tersebut? Simak artikel ini sampai selesai ya.

Ia menjelaskan kalau berdasarkan sabda Rasulullah, ada baiknya sedekah tidak lebih dari satu pertiga harta bendanya.

Kata Gus Baha, Nabi Muhammad merupakan sebaik-baiknya makhluk jadi tidak mungkin keliru.

Terutama, Nabi Muhammad tidak mungkin keliru dalam mengalokasikan harta bendanya.

Semisal kalau seseorang punya uang Rp900 juta, maka jumlah maksimal yang boleh ia sedekahkan ialah jangan melewati sepertiganya: Rp300 juta.

Baca Juga: Mbah Moen Ungkap Rahasia Nasib dan Rezeki Seseorang Berdasarkan 7 Tahapan Kehidupan

Bahkan Rasulullah pernah disedekahi oleh salah seorang sahabat sebanyak seluruh hartanya. Nabi justru tak menerimanya.

Tapi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat justru fenomena yang berkebalikan.

“Kadang kyai ketika ada yang punya tanah seharga Rp1 miliar, ‘dibuat pondok saja, lebih berkah,’” contoh Gus Baha.

Hal ini sebagaimana dinukil portalsulut.com dari Youtube Santri Gayeng, Jangan Sedekah Berlebihan, diakses 9 Mei 2022.

Dalam contoh tersebut, Gus Baha mengatakan kalau pertimbangan seperti itu justru keliru.

Seseorang malah harus memikirkan mau dibawa kemana nasib anak cucunya.

Kalau tanah seharga Rp1 miliar itu dibuat pondok, maka anak cucunya yang miskin akan melihat pondok tersebut dengan sedih.

Baca Juga: Inilah Beberapa Tanda Kiamat Menurut Ustadz Khalid Basalamah: Salah Satunya Merdekanya Palestina

“Gara-gara ini lho aku tidak punya warisan!” guyon Gus Baha.

Kata kyai dari Rembang tersebut, kemaslahatan agama tidak sekadar di madrasah dan pondok saja.

Memberikan kepedulian serta empati kepada anak cucu juga merupakan kebaikan demi kemaslahatan agama.

Allah bahkan berfirman kalau kita mesti memikirkan anak cucu kita agar tidak menjadi generasi yang lemah.

Latar belakang dari ayat tersebut kata Gus Baha, adalah kalau orang baik itu boleh berlebihan.

Baca Juga: SANGAT MULIA HATINYA! Inilah Weton Pemilik Khodam Suci Dalam Kitab Kuno Primbon Jawa

Berbuat baik mesti dibatasi. Semisal, kebaikan kita dibatasi oleh kebutuhan anak dan cucu kita.

Ketika ada seorang sahabat nabi yang mewakafkan seluruh hartanya, maka Rasulullah pun menegur.

“Kamu meninggalkan warisan agar anak cucumu kaya lebih baik daripada mereka miskin dan meminta-minta,” kutip Gus Baha.

Yang lebih parah, kalau anak cucu miskin gara-gara tanah tersebut diwakafkan untuk madrasah dan pondok.

“Itu bisa menjadi dendam anak cucu … hingga hari kiamat,” pungkas Gus Baha.

Demikianlah penjelasan Gus Baha soal sedekah jangan berlebihan, karena bisa saja menyebabkan dendam sampai kiamat.

Wallahualam.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah