Network
Ustadz Adi Hidayat juga mengatakan bahwa di dalam Islam berpacaran atau pacaran tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW, karena hal tersebut bisa mendekatkan kita kepada perbuatan dosa.
“Dosa pacaran tersebut harus digugurkan dengan taubat agar diampuni Allah SWT,” terang Ustadz Adi Hidayat.
Yang perlu dilakukan adalah dengan menyesal. Menyesali atas perbuatan selama berpacaran, sekalipun tidak menyentuh fisik, namun tetap dikatakan dosa.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, cara agar menggugurkan dosa-dosa karena berpacaran adalh dengan menikah.
Hal ini karena ketika dua pasangan yang sebelumnya berpacaran hingga sampai di pernikahan, maka dengan menikah dosa-dosa mereka akan gugur lanjut UAH.
“Ketika Anda kemudian menikah, maka, dosa-dosa yang pernah Anda kerjakan selama pacaran, pertama gugur lewat pernikahan,” terang Ustadz Adi Hidayat.
Namun tidak hanya itu, menikah saja tidak cukup untuk menggugurkan dosa-dosa ketika pacaran.
Kedua pasangan tersebut haruslah benar-benar bertaubat dengan rasa bersalah yang pernah dilakukannya.
“Pernikahan itu menghadirkan penyesalan atas dosa-dosa yang lalu, dengan cara Anda bertaubat kepada Allah,” jelas Ustadz Adi Hidayat.
“Jadi tidak otomatis kemudian menikah, dosa yang lalu gugur, tidak! Tapi sertakan dengan pernikahan itu dengan cara memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa lalu yang pernah dikerjakan,” imbuhnya.
