“Jangan sampai petunjuk jelas dari Nabi SAW dan para ulama kalah dengan kebiasaan. Bisanya kebiasaan di tempat kita nih, harus kumpul semuanya baru dimandikan atau baru dikubur,” terang Buya Yahya
“Sementara saudaranya yang ditunggu misalnya di Sumatera ujung, datangnya dua hari lagi, nah ini nggak bener ini,” ucap Buya Yahya mencontohkan.
Lanjut Buya Yahya menjelaskan, kebiasaan yang bertentangan dengan ketentuan agama, harus ditinggalkan.
“Sampai Sholat jenazah itu enggak disunnahkan baca Iftitah itu, ngak ada kabiro walhamdulillahi katsiro. Karena apa, demi agar Sholat jenazah dipercepat, agar sang mayat itu segera dikubur,” terang Buya Yahya.
Buya Yahya mengegaskan kebiasaan yang sudah bertentangan dengan perintah agama harus dijauhkan.
“Mohon maaf kalau ada kebiasaan jangan didengar, kebiasaan kalau tidak sesuai dengan aturan. Ini pendidikan dari Nabi SAW, saudara sekalian,” ucap Buya Yahya.
Baca Juga: Solusi Bisnis Berkah dan Rezeki Melimpah, Segera Lakukan Cara Ini kata Ustadz Abdul Somad
Kata Buya Yahya, menunda tidak haram jika belum sampai rusak mayatnya, ditunda sehari asalkan mayat tidak rusak, tidak masalah.
“Tapi kalau mayatnya sudah rusak, bau dan sebagainya, segera dikuburkan. Kenapa, takut jadi omongan orang. Cuman kalau menunda sehari dua hari, sangat mungkin namanya manusia daging normal ini, bisa sehari kedua sudah mulai bau,” jelas Buya Yahya mencontohkan.
Buya Yahya menegaskan, kebiasaan menunda menguburkan mayat, tidak perlu dilakukan apalagi hanya sebab menunggu keluarga.