"Saat berdiri usai rukuk, tiba-tiba ada yang membaca, rabbana wa lalakal hamd hamdan katsiiran tayyiban mubaarakan fihi. Usai sholat nabi menanyakan siapa yang membaca doa tersebut, seraya mengatakan terbuka pintu-pintu langit, turun malaikat untuk menulis doa yang dibaca tadi," urai Ustadz Abdul Somad.
Lanjut Ustadz Abdul Somad, itulah dalil boleh membuat dzikir selama tidak bertentangan dengan Alquran dan sunnah. "Bagi yang tidak mau, dia juga menjaga adab-adabnya. Bagi yang mau, dia juga ingin memuja memuji nabi. Namun saya biasa bersholawat dengan membaca Allahumma Shalli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammad Wa’alaa Aali Sayyidinaa Muhammad," tutur Ustadz Abdul Somad.***