Network
PORTAL SULUT — Habib Novel Alaydrus dalam sebuah tausiah mengatakan dengan membaca doa ini satu kali saja dijamin jadi penghuni surga.
Habib Novel Alaydrus menegaskan bacalah doa ini dengan penuh keyakinan.
Supaya menjadi ahli surga maka baca doa ini, cukup satu kali dalam satu hari kata Habib Novel Alaydrus.
Baca Juga: Cumi-cumi Raksasa Terdampar di Pantai Afrika Selatan, Panjang Tubuhnya Lebih dari 2 Meter
Menurut Habib Novel Alaydrus, ada baiknya membaca doa ini mulai pagi hari.
Habib Novel Alaydrus menjelaskan doa ini adalah doa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Ini hadits yang sangat sahih. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari,” kata Habib Novel Alaydrus.
Lalu doa apa yang dimaksud Habib Novel Alaydrus tersebut?
Seperti yang dilansir dari kanal YouTube Jombrenk Garenk, pada Kamis 5 Mei 2022, Habib Novel Alaydrus dalam tausiahnya menyampaikan doa yang membuat orang menjadi penghuni surga.
Doa tersebut kata Habib Novel Alaydrus adalah Sayyidul Istighfar.
“Kata Nabi SAW, ‘Siapa di pagi hari, dia membaca Sayyidul Istighfar, dengan penuh keyakinan, dijamin menjadi penghuni surga,” katanya.
Menurut Habib Novel, bila ada orang yang sudah membaca Sayyidul Istighfar di pagi hari, maka apabila meninggal pada siang harinya, dijamin menjadi penghuni surga.
“Baca penuh keyakinan. Minta ampun kepada Allah SWT dan pasti diampuni Allah SWT.”
Baca Juga: Mau Mendapat Kasyaf, Karomah dan Berkah? Lakukanlah Hal Ini Kata Abah Guru Sekumpul
“Kemudian di hari itu sebelum sempat sampai sore hari ia (orang yang membaca Sayyidul Istighfar) meninggal dunia, maka di jamin ia masuk surga,” ucap Habib Novel Alaydrus.
Lalu, kata Habib Novel, siapa yang membaca Sayyidul Istighfar dan membacanya penuh keyakinan, maka surga adalah jaminan.
“Belum sempat matahari terbit, dia meninggal di malam hari itu, maka dia termasuk penghuni surga,” katanya.
“Ini hadits yang sangat sahih, diriwayatkan Imam Bukhari,” sambung Habib Novel Alaydrus.
Berikut ini bacaan doa Sayyidul Istighfar:
“Allaahumma anta rabbii laa ilaa ha’illaa anta khalaqtanii wa ana abduka wa anaa alaa ahdika, wawa’dika mastatha‘tu a uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu ‘ulaka bini’matika alayya wa abuu ‘ubizdanbii faghfirlii fa innahu laa yaghfirudzunuu ba illaa anta.”
Artinya:
“Ya Allah Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang patut disembah hanya Engkau yang menjadikan aku. Aku hambaMu dan aku dalam genggamanMu, aku dalam perjanjian beriman dan berta’at kepadaMu sekedar kesanggupan yang ada padaku. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan yang aku perbuat. Aku mengakui atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan mengakui atas dosaku, aku mohon keampunanMu, tidaklah ada yang dapat mengampuni dosa seseorang, hanya Engkaulah hai Tuhanku.”***
