Tutup Ramadhan Dengan Amalan Ini, Syaikh Abdus Salam Asy Syuwai’ar: Jangan Bangga Jika Belum Melakukannya

- 30 April 2022, 20:55 WIB
 Ilustrasi amalan Ramadhan
Ilustrasi amalan Ramadhan /PIXABAY/Mohamed_Hassan

PORTAL SULUT – Merupakan sebuah kenikmatan yang besar dari Allah SWT, apabila seseorang dimudahkan untuk mengerjakan amalan di bulan Ramadhan dengan baik.

Mengingat besarnya keutamaan bulan Ramadhan dan amalannya serta besarnya pahala amalan di bulan Ramadhan ini.

Apalagi seorang yang diberi keistiqomahan untuk mampu mengerjakan amalan 10 hari terakhir di bulan Ramadhan sungguh merupakan perkara yang hendaknya disyukuri.

Baca Juga: PERTANDA BAIK Jika Hewan ini Bersuara, Gus Baha: Doa Insya Allah Terkabul karena Malaikat Ada di Sekitar Kita

Hal ini karena besarnya keutamaan i’tikaf di bulan Ramadhan, apalagi keutamaan i’tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan.

Seperti dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Yaufid.TV pada Minggu, 30 April, 2022, berikut penjelasan Syaikh Abdus Salam Asy Syuwai’ar.

Perbanyak mengucapkan ini, Kata Syaikh Abdus Salam Asy Syuwai’ar, karena dulu Nabi SAW banyak mengucapkan kata ini.

Nabi saw bersabda, “Sungguh aku beristighfar kepada Allah dalam sehari semalam sebanyak tujuh puluh kali.”

Dan Ibnu Umar berkata, “Dulu kami menghitung bahwa Nabi SAW dalam satu majelis beristighfar kepada Allah “Azza wa Jalla, lebih dari tujuh puluh kali.”

Baca Juga: WASPADA Jika Hal ini Habis, Syekh Ali Jaber: Tandanya Ajal Segera Menjemput Kita, Segera Bertobat

Oleh sebab itulah, lanjut Syeikh, ada riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ketika beliau meriwayatkan ini dari Nabi SAW, bahwa beliau berkata, “Sungguh aku beristighfar kepada Allah lebih dari seribu kali dalam sehari.”

Maka, kata Syaikh Abdus Salam, semakin besar dosa seseorang, semakin banyak pula kebutuhannya untuk beristighfar.

Dan kita, lanjut Syeikh, adalah orang yang paling membutuhkan istighfar.

Dan diriwayatkan dari Umar bin Abdul ‘Aziz radhiyallahu ‘anhu bahwa ia mengirim surat ke berbagai penjuru negeri Islam di akhir bulan Ramadhan:

“Tutuplah bulan Ramadhan dengan istighfar!”

“Maka perbanyaklah istighfar di hari-hari ini,” Ucap Syeik Abdus Salam Asy Syuwai’ar.

Baca Juga: Apakah Wajib Pakai Baju Baru saat Idul Fitri? Ini Penjelasan Buya Yahya

Kenapa demikian? Karena pertama, agar kamu tidak merasa bangga dengan amalmu, kata Syaikh.

Hal ini, kata Syaikh Abdus Salam, banyak orang yang berkurang pahalanya, atau bahkan pahala mereka terhapus akibat merasa bangga dengan amalannya. 

Mungkin kamu semua orang yang tidak pernah sholat malam, kata Syaikh, tidak pernah beritikaf, dan tidak banyak membaca Al-Quran.

Namun, saat masuk 10 hari terakhir Ramadhan, ia beritikaf, mendirikan sholat malam, dan Allah mudahkan baginya melakukan kebaikan.

“Lalu setan masuk menggodanya dari pintu yang tersembunyi dan penuh keburukan, yang dapat mengurangi pahalanya atau bahkan menghapusnya, yaitu merasa bangga dengan diri sendiri,” tegas Shaikh.

Baca Juga: Meringankan Siksa Kubur Orang Tua, Kerjakan Amalan ini Secara Rutin Kata Ustadz Khalid Basalamah

Ia berbangga diri, “Aku sudah melakukan amalan yang tidak dilakukan Zaid dan Amr. Aku sudah melakukan amalan yang tidak dilakukan seluruh penduduk kampungku.”

Ia merasa telah menjadi orang yang paling sempurna, kata Syaikh, sehingga ia sangat bangga dengan dirinya.

Akan tetapi, lanjut Syaikh, jika ia berkata “Astaghfirullah” bukan sekedar dengan lisan nya, akan tetapi dengan sepenuh hatinya.

Ia ingat bahwa amalanya pasti ada kekurangannya, dan sebaik apapun ia mengerjakannya, kata Syaikh, pasti masih ada kekurangannya, baik itu sebelum sesudah, atau saat mengerjakan amalan itu.

Setiap amal saleh hendaknya ditutup dengan istighfar, kata Syaikh Abdus Salam.

“Bukankah Nabi SAW setelah mengerjakan sholat fardhu, setelah beliau menyelesaikannya, beliau mengucapkan, ‘astagfirullah?’.”

Oleh sebab itu, kata Syaikh, para salaf seperti Umar bin Abdul Aziz dan lainya memahami hal ini, bahwa bulan Ramadhan banyak beristighfar.

Maka dari itu, di hari-hari ini beristighfarlah, tegas Syaikh Abdus Salam Asy Syurawai’ar.

Karena berbagai sebab, di antaranya adalah agar kamu tidak berbangga diri, karena kamu tidak tahu bagaimana akhir hidupmu.

Itulah tadi penjelasan Syaikh Abdus Salam Asy Syuwai’ar mengenai menutup Ramadhan dengan beristighfar, agar senantiasa kita dijauhi dari sikap sombong dan lain sebagainya.***

Editor: Cadavi Lasena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah