Suatu ketika Sayidah Maimunah, istri Nabi Muhammad SAW, ditanyai oleh seorang sahabat.
"Wahai umma Mukminin, saya punya istri cantik, mencium istri itu membatalkan puasa tidak?" tanya sahahabat seperti diceritakan kembali Gus Baha.
Ditanya demikian, lalu Sayidah Maimunah menjawab, "Nabi tidak pernah menciumku saat puasa, coba tanyakan hal itu ke Aisyah."
Singkat cerita, sahabat pun bertanya ke Sayidah Aisyah mengenai hukum tersebut.
"Allah SWT itu tidak malau untuk mengatakan sesuatu yang Haq, apakah mencium istri itu membatalkan puasa?" tanya sahabat kepada Saydah Aisyah.
"Nabi biasa menciumku saat puasa, tapi Nabi tetap puasa," jawab Sayidah Aisyah.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber: TIDAK SAH Sholatmu Jika Tidak Perbaiki Bacaan Surah ini, WAJIB Hukumnya!
Gus Baha menjelaskan, bahwa Sayidah Aisyah merupakan orang yang cerdas, sehingga dijadikan istri.
Sayidah Aisyah punya sisi untuk meriwayatkan suatu hal, yang nantinya akan menjadi hukum.
"Itu hebatnya, Sayidah Aisyah. Beliau memang orang pintar," ucap Gus Baha menerangkan.***