Network
PORTAL SULUT – Rezeki adalah karunia yang diberkati Allah kepada segenap makhluk di atas bumi.
Pada umumnya, rezeki bukan sekadar harta benda laksana uang dan perhiasan, tapi bisa juga seperti hal di luar materi.
Sebagai contoh, rezeki bisa juga berupa anak, umur yang panjang, kebahagiaan hidup, dan kesehatan.
Baca Juga: Gus Baha: Jika 3 Jenis Hewan ini Belum Punah, Kiamat Kubra Kehancuran Semesta Belum akan Terjadi
KH. Ahmad Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha berkisah terkait salah seorang kawannya yang ingin kaya raya, lalu Gus Baha pun membocorkan amalan ini.
Ternyata setelah amalan dipraktikkan, taraf hidup orang tersebut pun menjadi lebih kaya raya.
Gus Baha menjelaskan kalau rezeki yang diperoleh itu telah diberkahi Allah SWT.
Akan tetapi, beberapa orang masih menilai rezeki yang paling penting adalah rezeki berbentuk secarik kertas bernama uang.
Keberkahan akan mendatangi bila kita mengamalkan amalan wirid surah tersebut selama bertahun-tahun lamanya.
Lantas surah apakah yang dimaksud Gus Baha? Sebagaimana dilansir Portal Sulut dari kanal Youtube Santri Kalong yang diakses pada 13 April 2022, berikut ini jawabannya.
Surah tersebut ternyata terdapat dalam kitab suci Al-Quran, yakni di bagian akhir juz ke-22 serta di awal juz ke-23.
Dalam pendapat Gus Baha, bila ingin rezeki mengalir hebat maka wirid amalan inilah kuncinya.
Baca Juga: Mbah Moen: ini Perilaku Manusia yang Jadi Penyebab Kiamat Terjadi Lebih Cepat
Yakni membaca surah Yasin sebanyak 41 kali setiap hari secara konsisten dan istiqomah.
“Opo meneh wiridan Yasin ping 41 iku wes masyhur tenan, keramat tenan cen wong seng moco Yasin 41,” ujar Gus Baha memakai bahasa Jawa.
Ayat 41 Yasin sangat terkenal, sangat suci bagi mereka yang membaca Yasin 41
Kendati begitu, kyai dari Rembang tersebut mengingatkan kalau Al-Quran tidak sekadar membuat orang jadi kaya raya mendadak.
Lebih dari itu, Al-Quran turun guna membimbing orang-orang untuk tetap berada di jalan yang lurus.
Semua rezeki, keberuntungan, serta kekayaan harta benda yang melimpah-ruah hanyalah titipan bukanlah tujuan.
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa rezeki tidak selalu berbentuk materi.
Rezeki bisa saja berwujud kesehatan, kebahagiaan hidup, kesejahteraan lahir dan batin keluarga yang harmonis serta anak-anak yang sholeh dan sholehah.
Sehingga, pandangan terhadap rezeki dan luasnya rezeki tidak sempit pada hal-hal materil berupa uang dan kekayaan.
Gus Baha juga mengungkapkan bahwa Al-Quran turun untuk membimbing umat Islam selalu dalam jalan yang Allah ridhoi.
Artinya tidak sekedar untuk membuat kaya secara materil, namun juga secara non-material, kaya hati dan jiwanya.
Demikianlah penjelasan Gus Baha terkait surah yang apabila dibaca secara konsisten maka akan mendatangkan rezeki melimpah.***
