Inilah 10 Makna Paskah di Dalam Alkitab yang Harus Kamu Tahu

- 16 April 2022, 11:27 WIB
Ilustrasi. Hari Paskah 17 April 2022.
Ilustrasi. Hari Paskah 17 April 2022. /Pixabay/geralt

 

PORTAL SULUT - Ketahui, 10 makna dan fakta tentang Paskah Menurut Alkitab.

Ada fakta-fakta tentang Paskah baik menurut perjanjian lama maupun perjanjian baru.

Serta menurut pandang kristen yaitu fakta-fakta apa sajakah tentang Paskah menurut Alkitab dan pandangan Kristen yang perlu kita ketahui.

Baca Juga: Persija, PSS Sleman dan Madura United Terseret Kasus Robot Trading Viral Blast

Berikut penjelasannya dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Rohani Tube 1 bulan lalu.

1. Paskah Berasal Dari Kata Ibrani “Pesakh” yang Berarti “Melewati”

Hal ini menunjuk, Tuhan yang melewati rumah-rumah Israel di Mesir yang telah dibubuhi dengan darah anak domba sehingga tidak mendapat tula atau hukuman dari Tuhan seperti yang tertulis dalam Keluaran 12:13.

2. Memperingati Keluarnya Umat Israel dari Mesir Menuju Tanah Perjanjian

Keluarnya bangsa Israel dari Mesir menuju tanah perjanjian telah dinubuatkan sebelumnya di Alkitab.

Waktu itu Tuhan melepaskan umat-Nya dengan memberi tula ke bangsa Mesir sampai 10 kali terakhir yakni kematian anak-anak sulung bangsa Mesir.

Membuat Firaun terpaksa membiarkan umar Israel keluar dari tanah mereka setelah sebelumnya memperbudak bangsa Israel selama 430 tahun.

Untuk mengenang keluarnya bangsa Israel dari mesir ini maka Tuhan memerintahkan agar mereka merayakan Paskah dengan demikian mereka selalu mengingatnya turun-temurun. Keluaran 12 : 1-42.

Baca Juga: Ada 4 Lokasi Mudik Gratis untuk Masyarakat Umum, Cek Syarat dan Link Pendaftarannya

3. Paskah Adalah Salah Satu Perayaan Terpenting Dari 7 Perayaan Tahunan Bangsa Israel

Menurut Imamat 23: 1-44, ada 7 hari raya tahunan orang Israel yang semuanya diperintahkan secara langsung oleh Tuhan untuk mereka lakukan.

Ketujuh hari raya tersebut adalah shabbat, paskah, roti tidak beragi, pentakosta, pondok daun, pendamaian, pentahbisan bait.

Ketujuh hari raya ini pada dasarnya diharapkan diikuti oleh para pria Israel setiap tahunya.

Namun demikian dari 7 hari raya tersebut ada 3 yang wajib diikuti oleh para pria Israel yakni paskah atau bersamaan dengan roti tidak beragi, pentakosta dan pondok daun.

Hal ini menunjukan bahwa ketiga hari raya inilah yang paling penting bagi mereka saat itu.

Ketujuh hari raya ini semua diadakan di Bait suci di Yerusalem jadi setiap laki-laki Israel atau bersama keluarganya harus datang ke Yerusalem untuk merayakan perayaan tahunan ini.

4. Paskah dirayakan di Rumah-Rumah atau Bait Suci

Paskah pertama kali diadakan di Mesir didalam rumah-rumah orang Israel sebelum mereka di bebaskan Tuhan dari tanah perbudakan tersebut.

Paskah ini dirayakan oleh setiap keluarga yang dipimpin oleh kepala keluarga sembari makan.

Paskah mereka juga harus menceritakan kepada anak-anak mereka apa makna Paskah tersebut yakni bagaimana Tuhan membunuh setiap anak sulung di rumah-rumah orang Mesir tetapi melewati anak-anak sulung di rumah-rumah bangsa Israel yang diolesi dengan darah anak domba ketika bait suci dibangun di Yerusalem maka perayaan itu dilakukan dibait suci dan anak domba Paskah itu disembeli di bait suci, Ulangan 16:2.

Tetapi ketika bait suci Israel tidak ada lagi, terakhir dihancurkan oleh bangsa Romawi pada tahun 70 masehi.

Maka Paskah kembali dirayakan di rumah-rumah hingga saat ini, hanya orang-orang Israel asli yang boleh makan paskah, tidak boleh orang asing kecuali mereka yang telah menganut agama Yahudi atau disunat, Keluaran 12:43-49.

Baca Juga: Berikut Alutsista Canggih Buatan RI yang Laris di Luar Negeri

5. Menyembelih dan Memakan Anak Domba

Itu adalah unsur pertama dalam perayaan Paskah Israel, mereka menyembeli dan memasak anak domba dengan cara di panggang lalu mereka memakanya pada perayaan paskah dan itulah yang sebut anak domba paskah.

Anak domba yang disembelih pada setiap hari Paskah bukan anak domba sembarangan tetapi harus anak domba yang tidak bercacat dan masih muda.

Sekalipun kambing atau lembuh juga diperbolehkan tetapi anak domba adalah yang paling umum dipakai dalam Paskah orang Israel hingga saat ini.

Anak domba tersebut dimakan bersama roti yang tidak beragi dan sayur pahit, roti yang terbuat dari gandum dan itu merupakan makanan pokok orang Israel, Keluaran 12:1-11.

6. Anggur juga menjadi unsur utama Paskah dan dapat dirayakan selain didalam keluarga

Dalam perkembangannya kemudian unsur anggur ditambahkan dalam paskah orang Israel
sebagaimana dengan roti adalah makanan pokok orang Israel, anggur juga adalah minuman pokok orang Isreal.

Selain dalam penambahan unsur paskah dalam perkembangannya kemudian, paskah juga dapat dilaksanakan didalam sebuah komunitas maupun keluarga.

Misalnya dalam komunitas seorang guru dengan murid-muridnya dan hal ini dapat dianggap sebagai sebuah unit keluarga.

Dalam hal ini Sang guru bertindak sebagai kepala keluarga yang memimpin perayaan paskah tersebut.

7. Sebagai Orang Yahudi, Yesus Merayakan Pasakah Pada Zamannya

Selama Yesus hidup dan melayani didunia, sebagai orang Yahudi secara manusia, Ia beberapa kali merayakan paskah seperti yang tertulis di Yohanes 2:23

Yesus dan murid-muridnya dapat dianggap sebagai keluarga sehingga dapat meryakan paskah sendiri layaknya satu keluarga.

Dalam hal ini Yesus bertindak sebagai kepala keluarga, sebagaimana paskah orang Israel pada zaman itu Yesus dengan murid-murid-Nya merayakan paskah dengan memakan roti dan meminum anggur.

Tetapi tidak dijelaskan apakah mereka menyembelih anak domba atau tidak.

Dihari paskah ini juga Yesus berbicara banyak tentang kematian dan kebangkitan-Nya kepada murid-murid-Nya termasuk penghianatan yang dilakukan oleh salah satu murid-Nya Yudas Iskariot matius 26:17-25.

8. Yesus Menggenapi Paskah Yahudi dan Menahbiskan Paskah Kristen

Tuhan Yesus bukan hanya sekedar merayakan paskah orang Israel atau paskah Yahudi, Dia juga menahbiskan paskah baru atau paskah kristen.

Jadi ketika Ia bersama murid-murid-Nya merayakan paskah Yahudi dengan makan roti dan minum anggur.

Tuhan menyatakan bahwa roti tersebut adalah lambang tubuh-Nya yang diserahkan bagi manusia dan anggur itu adalah lambang darah-Nya yang ditumpahkan bagi pengampunan dosa manusia.

Tuhan Yesus menyebut hal ini sebagai perjanjian baru yang sebelumnya telah dinubuatkan oleh nabi Yeremia. Yeremia 31:31-34.

Tuhan Yesus juga memerintahkan murid-murid-Nya melakukan hal itu untuk mengingat Dia. Lukas 22:14-20 dan berita yang sama diberikan kepada rasul yang lain tertulis di 1 Korintus 11:23-26, jadi disini paskah Yahudi telah digenapi oleh Yesus dan diganti dengan paskah kristen.

Dengan demikian orang kristen mrayakan paskah tidak lagi dalam rangka memperingati keluarnya umat Israel dari perbudakan Mesir tetapi memperingati keluarnya orang percaya dari perbudakan dosa melalui kematian Yesus.

Jika demikian, maka darah anak domba yang dioleskan pada tiap ambang pintu rumah bangsa Israel adalah lambang darah Yesus yang dioleskan dalam diri setiap orang percaya.

Barangsiapa mempunyai darah itu maka ia selamat, dilewati oleh Tuhan dan tidak dihukum demikian juga dengan anak domba yang mereka sembelih setiap hari raya paskah, adalah lambang Yesus Kristus sebagai anak tak bercacat.

Dalam hal inilah Yohanes pembaptis menyebut Yesus sebagai anak domba yang menghapus dosa dunia Yohanes 1:29 dan Rasul Paulus menyebut Yesus sebagai anak domba paskah kita l, 1 Korintus 5:7.

9. Orang Kristen di Perjanjian Baru Merayakan Paskah Lewat Perjamuan Kudus

Orang kristen pada zaman perjanjian baru merayakan paskah lewat perjamuan kudus yang terdiri dari roti dan anggur, sebab paskah yang dirayakan Yesus hanya memakai roti dan anggur.

Namun bukan hanya karena hal itu tetapi karena kedua unsur itulah yang dipakai Yesus sebagai sarana untuk meresmikan paskah kristen yakni untuk mengingat kematian-Nya.

Jadi orang kristen di Alkitab perjanjian baru tidak merayakan paskah Yahudi untuk memperingati keluarnya bangsa Israel dari Mesir tetapi paskah kristen untuk memperingati orang percaya keluar dari dosa melalui kematian Tuhan Yesus dikayu salib.

Dan karena orang percaya tidak lagi memperingati paskah Yahudi setahun sekali, maka perjamuan kudus pun tidak harus dilakukan setahun sekali tetapi bisa dilakukan lebih sering sebab tujuannya adalah untuk mengingat kematian Yesus, Kisah Para Rasul 20 :7.

10. Diperjanjian Baru Paskah Kristen Juga Kebangkitan Kristen Bukan Hanya Kematian-Nya

Sekalipun paskah Kristen awalnya adalah untuk mengingat kematian Yesus, paskah Kristen diperjanjian baru ternyata juga untuk meperingati kebangkitan-Nya.

Hal ini tampak dari hari ibadah mereka yang diadakan pada Minggu, dimana perjamuan kudus diadakan.

Hari Minggu adalah hari kebangkitan Yesus, Matius 28:1. Sedangkan kematian Yesus adalah hari Jumat Markus 15:42.

Jika orang kristen perjanjian baru hanya ingin mengingat kematian Yesus maka tentu mereka akan melakukan perjamuan kudus pada jumat.

Yakni hari kematian Yesus bukan hari minggu, faktanya mereka melakukan perjamuan kudus pada hari minggu hari kebangkitan Yesus.

Kematian tanpa kebangkitan adalah sia-sia (1 korintus 15:17-19) sementara kebangkitan-Nya tidak mungkin ada tanpa kematian-Nya.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah