NAUDZUBILLAH! Perkara Sepeleh dan Menyenangkan, Namun Bisa Menggugurkan Seluruh Amalan Bah Disapu Banjir Besar

- 15 April 2022, 02:44 WIB
Ustdz Adi Hidayat./facebook/Ceramah Ustadz Adi Hidayat, Lc.,MA
Ustdz Adi Hidayat./facebook/Ceramah Ustadz Adi Hidayat, Lc.,MA /

 

PORTAL SULUT - Ada perkara yang sangat berbahaya bagi amalan yang pernah kita kerjakan.

Bahkan hal ini diabadikan Allah SWT dalam Alquran, betapa berbahayanya jika sifat ini muncul dalam diri kita.

Seluruh amalan amalan baik yang pernah kita lakukan bisa gugur hanya perkara sepeleh namun menyenangkan ini.

Baca Juga: Pahala Berkurang jika Chatingan dengan Pacar Saat Ramadhan, Benarkah? ini Kata Ustadz Hanan Attaki

Sifat apakah itu? Simak ulasan Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya yang dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com daro YouTube Audio Dakwah, diakses Jumat 15 April 2022.

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, ada perkara yang bisa menggugurkan amalan seseorang.

Sehingga, sudah jerih payah dirinya beramal namun tidak mendapat pahala. Dan ada juga orang yang menggugarkan amalannya.

Seperti dalam Quran Surah (QS) Albaqarah Ayat 264. Ini peringatan Alquran pada seluruh amalan

QS Albaqarah Ayat 264 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ

yā ayyuhallażīna āmanụ lā tubṭilụ ṣadaqātikum bil-manni wal-ażā kallażī yunfiqu mālahụ ri`ā`an-nāsi wa lā yu`minu billāhi wal-yaumil-ākhir, fa maṡaluhụ kamaṡali ṣafwānin ‘alaihi turābun fa aṣābahụ wābilun fa tarakahụ ṣaldā, lā yaqdirụna ‘alā syai`im mimmā kasabụ, wallāhu lā yahdil-qaumal-kāfirīn

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir."

Dalam ayat di atas ada kalimat bil-manni wal-aza. Dalam bahasa arab ada kata Al manni yaitu sesuatu yang menentramkan tapi kalau bersatu dengan Aza artinya merusak atau mengganggu.

Baca Juga: Segera Jauhi! Gus Baha: 2 Perbuatan di Bulan Ramadhan yang Dilaknat Allah SWT dan Malaikat

Jadi ada perkara merusak amalan yang sudah ditenun tapi orangnya tidak sadar amalannya sudah dirusak. Kerena ketika perkara-perkara ini dilakukan, rasanya begitu menyenangkan, nikmat, kayaknya enak.

"Bapak ibu biasa kalau dipuji, enak atau tidak, nyaman atau tidak. Nah ada pujian-pujian tertentu yang justru menggugurkan amalan.
Merasa ingin dipuji gugur amalan, merasa ingin disebut gugur amalan, merasa ingin tampak atau menonjol gugur amalan. Dan saat tampak itu kemudian orang memuji kita, perasaannya enak. Namun menurut, Ustadz Adi Hidayat, tanpa disadari bahwa apa yang terjadi itu sedang menggugurka amalannya. hati-hati," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Lanjut Ustadz Adi Hidayat, sedekah adalah nama dari seluruh kebaikan yang kita kerjakan, jadi seluruh amal sholeh kita kerjakan itu namanya sedekah, zakat itu sedekah dan ini diteangkan Allah SWT dalam QS At-Taubah Ayat 103.


Surat At-Taubah Ayat 103 :

خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ
صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Khuż min amwālihim ṣadaqatan tuṭahhiruhum wa tuzakkīhim bihā wa ṣalli 'alaihim, inna ṣalātaka sakanul lahum, wallāhu samī'un 'alīm

Artinya : "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, ayat di atas menguraikan jika zakat di dalam Alquran disebut dengan sedekah.

Sholat sedekah, baca Quran sedekah, semua kebaikan yang kita kerjakan namanya sedekah.

Baca Juga: Catat! 4 Amalan Istimewa di Hari Jumat, Ada Satu Jam Paling Mustajab Kata Syekh Ali Jaber

Namun kata Ustadz Adi Hidayat, dari amalan-amalan baik yang telah dikerjakan, ada orang-orang yang menggugurkan amalan kebaikan yang sudah dia tenun.

Dan ternyata yang menggugurkan itu disebut dalam Quran, dengan dua kalimat yang sangat sederhana tapi dalam maknanya.

"bil-manni wal-ażā. Masyaallah, kalau dalam ilmu balaghah ini kalimat lengkap, dua yang tidak ada tiganya, berkurang satu berkurang keutamaanya, bertambah sesuatu semakin hilang maknanya. Manni itu diartikan sesuatu yang menyenangkan, tapi kalau disatukan dengan wal aza yang artinya merusak atau mengganggu. bil-manni wal-aza," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Lanjut Ustadz Adi Hidayat, perkara ini merusak seluruh amalan namun orangnya tidak sadar kalau amalannya sedang dirusak. Karena perkara-perkara ini ketika dilakukan, begitu menyenangkan.

Bapak ibu saat dipuji, biasanya kalu dipunji enak atau tidak, nyaman atau tidak. Nah, ada pujian-pujian tertentu yang justru menggugurkan amalan.

Apalagi, ketika kita sedang dipuji orang lain dan kita masuk dalam pujian hingga mengganggu niat dari amalan yang sudah kita lakukan. Kita tidak sadar apa yang terjadi itu, aza sedang menggugurkan amalan.

"Hati-hati, masjid masyaallah karpetnya bagus, barangkali ada yang infaq di masjid. Dari pembangunannya, dari mengisi dan sebagainya. Maka diberi contoh oleh Alquran, ada orang infaq dari apa yang susah payah dia dapatkan, lalu dia keluarkan karena Allah SWT, lalu Allah SWT membalas dengan pahala yang luar biasa. Cuma sayang, masuk penyakit riya. Riya itu enak, ketika nampak diketahui orang, dipuji orang," ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Subahanallah! 2 Amalan Ini Bisa Membuat Kita Bertemu Malam Laitul Qadar Kata Ustadz Abdul Somad

Maka kata Ustadz Adi Hidayat, permisalan orang seperti ini, seperti menyimpan pasir di bebatuan yang licin, tiba-tiba datang banjir bah besar, menyapu itu semua, habis semuanya.

"Jadi ada orang capek-capek beramal dalam hidupnya tapi tidak mendapat apapun," tutur Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat mengisahkan, dalam satu cerita, seorang berinvestasi membangun masjid dengan dana yang sangat banyak, ikhlas saat beramal.

Tapi tiba-tiba, menjelang beberapa hari wafatnya, di usia yang sudah tua, semua amalan gugur karena sifat ingin dipuji.

"Ada seorang yang sudah tua, bersama cucunya berjalan di kompleks masjid. Lalu cucunya mulai mengataka kek bagus masjidnya. Lalu si kakek menjawab, itu dulu kakek yang bantu itu. Kalau kakek tidak berikan Rp2 miliar, tidak jadi seperti sekarang. Bukan tahadduts binni'mah untuk memotivasi yang muncul tapi ada rasa ingin dipuji. Itu bedanya riya dan tahadduts binni'mah," cerita Ustadz Adi Hidayat.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, sikap hati-hati senantiasa dilakukan kaerna setan itu genius.

Sekarang tidak digoda, esok-esok bisa datang mengoda keimanan seseorang.

"Hati-hati jangan gagalkan dan batalkan semua amalan, yang sudah pernah dikerjakan," terang Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Hubungan Suami Istri Bisa Jadi Zina Karena Hal ini Kata Ustadz Abdul Somad, Cepat Hentikan!

Lanjut Ustadz Adi Hidayat, diakhir ceramahnya menjelaskan, diujung QS Albaqarah 264, ada kalimat lā yaqdirụna ‘alā syai`im mimmā kasabụ yang bermakna sindiran yang sangat tajam.

Ada orang yang capek-capek beramal tidak mendapat apapun. Tapi yang paling dahsyat ujung ayatnya wallāhu lā yahdil-qaumal-kāfirīn.

"Allah tidak akan memberi petujuk kepada orang-orang kafir. Disamkan dengan orang-orang kafir, tapi masih beruntung orang kafir. Maaf orang kafir tidak sholat dapat pahala tidak, tidak dapat pahala. Ada yang mengaku orang muslim sholat tapi sholatnya bermasalah, tidak dapat pahala juga. Bahasa Quran disamakan dengan orang kafir bahkan lebih buruk. Makanya jaga niat dalam sholat, baca Quran, amalan anda segala yang pernah kita kerjakan," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Demikian ceramah Ustadz Adi Hidayat tentang sifat atau perkara yang bisa menggugurkan semua amalan yang kita kerjakan.***

Editor: Randi Manangin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah