Ayat tersebut kata Gus Baha, menjelaskan bahwa orang yang masuk surga harus terlebih dahulu memiliki status hamba dari Allah agar bisa menikmati surga yang memiliki luas seluas bumi dan langit.
“Makanya dalam sebuah ayat disebutkan masuk surga itu gampang, yang susah itu kamu masuk status kehambaan itu. Makanya disebut, Yaaa ayyatuhan nafsul mutma 'innah Irji'iii ilaa, Rabbiki raadiyatam mardiyyah,” kata Gus Baha.
“Pertama apa? Fadkhulii fii 'ibaadii kamu harus masuk status hamba ku dulu, baru Wadkhulii jannatii baru masuk surge,” lanjutnya.
Gambaran masuk surga yang terlebih dahulu memiliki status hamba ini seperti kata Gus Baha, ketika ada orang yang ingin pergi ke suatu negara.
Maka hal pertama kali dilakukan oleh orang tersebut, harus memiliki paspor dan visa sesuai aturan dari negara yang ingin ia kunjungi.
“Jadi orang boleh menikmati fasilitas negara lain kalau visa, paspor disahkan, orang boleh masuk surga kalau status kehambaannya disahkan oleh Allah SWT,” ungkapnya.
Lantas bagaimana awal menjadi status hamba dari Tuhan Allah SWT bagaimana?
Bagi Gus Baha, menjadi status hamba dengan mengerjakan setiap perintahnya dan juga tidak melakukan hal-hal yang dilarang Allah SWT.