"Jadi masuk memegang mushaf, mengulur mengujurkan, tangan memegang mushaf, lalu menggerakan satu, terpurus lagi masih dihitung satu ngak dua," tuturnya.
Untuk itu Buya menyarankan agar ketika memegang mushaf dengan papan maka gerakan dalam sholat harus terputus-putus ketika membuka halaman dalam mushaf yang ingin dibaca.
"Kalau terputus-putus itu tidak dianggap berurut-urutan maka itu tidak membatalkannya. Jadi mohon hati-hati yang membaca mushaf dengan melihat, memegang Alquran tolong hindari gerakan 3 kali berturut-turut anggota besar leher, lengan, tangan," ungkapnya.
Akan tetapi ketika anggita badan kecil seperti jemari, hidung dan mata itu kata Buya tergolong anggota badan yang kecil.
Tapi meski pun kecil menurut Buya Yahya, ketika memainkannya dalam sholat akan membatalkan sholat.
Misalnya ketika sewktu tahyat lalu ada kucing dan mengerakan telunjuk maka itu membatalkan sholat.
"Kalau menggerakan anggota kecil berturut-turut tidak membatalkan sholat asalkan tidak untuk main-main," tuturnya.***