Islam sejatinya mesti menjadi penengah
pemberi solusi dan tidak memprovokasi satu atau dua pihak untuk mendapatkan keuntungan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah mencontohkan dalam peristiwa peletakan Hajar Aswad itu setelah direnovasi nya Ka'bah
Bagaimana beliau mendamaikan potensi konflik yang mungkin terjadi di suku-suku harap pada masa itu.
Dan Juga Ketika Nabi Shallallahu Alaihissalam datang ke Yatsrib yang kini menjadi Madinah sudah ada dua pihak yang enam abad berlangsung konflik diantara keduanya.
Konflik yang berpotensi menghilangkan satu atau bahkan lebih nyawa diantara dua suku yaitu aus dan khazraj.
Nabi datang ke Yatsrib kemudian hal pertama yang Beliau lakukan selain membangun masjid adalah mempersaudarakan aus dan khazraj hilang konflik selama enam abad itu.
“Jika ada dua bagian dua kelompok dari Insan Beriman atau bahkan manusia pada umumnya bertikai bersengketa ada persoalan tertentu maka sifat orang Islam datang dengan islah memberi solusi yang menenangkan yang mencerahkan” Kata UAH.
“Dimanapun orang Islam berada senantiasa menghadirkan solusi, Islam itu solusi, Islam itu damai, Islam itu menenangkan, Islam itu mencerahkan, Islam itu berkemajuan.” tambahnya.
Ustadz Adi Hidayat mengajak untuk belajar bagaimana Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam menyebarkan risalah dakwah ketika disakiti ketika diperangi.