Islam Tapi Tidak Sholat, Benarkah Kafir? Buya Yahya Menjawab

- 15 Februari 2022, 11:29 WIB
Foto: Buya Yahya/Tangkap layar/YouTube Al-Bahjah TV
Foto: Buya Yahya/Tangkap layar/YouTube Al-Bahjah TV /Foto: Buya Yahya/Tangkap layar/YouTube Al-Bahjah TV
PORTAL SULUT - Dalam islam, sholat merupakan cara ibadah orang muslim dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan.
 
Sholat merupakan ibadah wajib yang harus dijalani oleh orang muslim.
 
Lalu bagaimanankah jika orang islam, tetapi tidak sholat.
 
 
Benarkah dia menjadi kafir? 
 
Dilansir portalsulut.com melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV tanggal 30 Juli 2020.
 
Inilah penjelasan dari Buya Yahya.
 
Perlu diketahui bahwa anak yang lahir dari perut seorang ibu yang beriman, dan seorang bapak yang beriman, maka otomatis dia adalah orang islam.
 
Jadi anak itu tidak perlu bersyahadat lagi, karena sudah otomatis anak itu menjadi seorang muslim.
 
Hukum mengucapkan kalimat syahadat, yang pertama adalah orang kafir yang ingin masuk islam.
 
Kedua adalah untuk orang yang jelas-jelas murtad.
 
Lalu bagaimana jika seorang muslim tidak melaksanakan sholat?
 
Disebutkan dalam suatu riwayat al adhu baini, hubungan orang dengan Tuhan adalah dengan sholat, barang siapa yang meninggalkan sholat disebut kafir.
 
Namun kita tidak boleh menjelaskan hadist ini begitu saja, kita juga perlu melihat kembali pada perkataan para ulama.
 
Menurut jumhur ulama, ada dua golongan orang yang meninggalkan sholat.
 
Pertama adalah orang yang masih menyatakan bahwa sholat itu wajib, tetapi dia malas untuk mengerjakannya.
 
Orang itu tetap beriman, hanya saja dia berdosa besar.
 
Kedua adalah orang yang mengatakan bahwa sholat adalah bukan suatu kewajiban
 
Maka orang itu dianggap murtad.
 
Seperti diketahui meninggalkan sholat adalah dosa yang sangat besar.
 
Selain shalat, yang termasuk dosa besar adalah meninggalkan puasa ramadhan, meninggalkan haji sewaktu kita mampu, serta meninggalkan zakat.
 
 
Urusan di dunia ini, bukan hanya mengenai sholat.
 
Tetapi mengenai tentang hubungan dengan keluarga, tetangga, dll.
 
Jadi dalam mengerjakan apapun, sebisa mungkin harus seimbang semuanya.
 
Baik dalam sholat, dalam hubungan keluarga, serta hubungan sosial kemasyarakatan.
 
"Sebelum kita menilai orang lain, lebih baik kita melihat diri kita sendiri,"kata Buya Yahya.
 
Semoga memberikan manfaat bagi kita semua.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x