Ketahuilah bahwa omongan orang itu tidak ada habisnya dan keridhaan mereka adalah sesuatu yang mustahil untuk diraih. Sebab apa yang disukai si A belum tentu disukai si B. Begitu pula sebaliknya. Lebih baik kita mencari ridha Allah yang sudah jelas pasti mungkin dicapai.
Saat menjadi baik, orang yang jahat tidak akan suka. Sebaliknya ketika menjadi jahat, orang yang baik juga tidak akan suka. Mendingan menjadi orang baik.
Nasehat Untuk yang Berjuang Ikhlas
Satu hal penting yang harus kita ingat, bahwa saat kita meninggalkan kebaikan atau melakukan keburukan, dikarenakan omongan orang, ingat bahwa orang tersebut tidak akan membantu kita kelak di akhirat! Dia tidak akan menolong kita saat masuk neraka. Juga tidak akan membantu kita untuk masuk surga. Jadi untuk apa omongan dia kita pertimbangkan?
Baca Juga: MUDAH SEKALI! Begini Cara Download PNG Tanpa Aplikasi
Masih segar dalam ingatan kita kisah Abu Thalib, pamanda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang enggan masuk Islam. Tahukah apa yang melatarbelakangi keputusan fatal tersebut? Tidak lain karena kekhawatiran beliau terhadap omongan kaumnya! Beliau bersyair,
وَلقَدْ عَلِمْتُ بِأَنَّ دِينَ مُحَمَّدٍ … مِنْ خَيرِ أَدْياَنِ البَرِيَّـةِ دِيناً
لَوْ لَا المَلاَمَةَ أَوْ حَذَارَ مَسَبَّةٍ … لَوَجَدْتَنِي سَمْحًا بِذَاكَ مُبِيناً
“Sungguh, aku yakin bahwa agama Muhammad adalah agama terbaik di muka bumi ini...
Andaikan bukan karena celaan dan khawatir adanya ejekan, engkau akan mengetahui diriku menerima secara terang-terangan”...