Pasutri Berhubungan Badan di Malam Puasa Tapi Tak Mandi Junub, Apakah Puasa Batal? Ini Kata UAS dan Buya Yahya

24 Maret 2023, 10:16 WIB
Ilustrasi Pasangan suami istri /Pixabay/StockSnap/

PORTAL SULUT - Lebih dulu mana yang harus dikerjakan, sahur atau mandi junub di bulan puasa setelah berhubungan badan suami istri di malam hari? Ustadz Abdul Somad dan Buya Yahya beri jawaban ini.

Ustadz Abdul Somad dalam sebuah tausiah mendapat pertanyaan seputar puasa dan mandi junub dari seorang jemaah.

Jemaah itu bertanya kepada Ustadz Abdul Somad, apakah puasa seseorang sah bila selesai melakukan hubungan suami istri lalu mandi junub setelah subuh?

Lebih dahulu mana yang harus dikerjakan, sahur atau mandi junub?

“Diterima tidak kalau kita puasa tapi mandi junub setelah sahur, setelah azan subuh baru mandi junub. Karena kesiangan, akan tetapi kita mendahulukan sahur dulu,” tanya jemaah itu kepada Ustadz Abdul Somad.

Baca Juga: Agar Terbebas Hutang, Ustadz Adi Hidayat Beri Amalan untuk Laki-laki dan Perempuan di Hari Jumat

Ustadz Abdul Somad lalu menjawab petanyaan jemaah tersebut tentang puasa dan junub.

Seperti yang dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Cahaya Islami 26, Ustadz Abdul Somad menjelaskan, tentang pertanyaan dari jemaah itu.

Menurut Ustadz Abdul Somad, terdapat hadits yang menjelaskan tentang hal ini.

“Ada hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah, ada seorang lelaki yang menjumpai Rasulullah SAW.”

“Lelaki itu berkata, ‘Aku ketika bangun dalam keadaan junub, belum mandi wajib, dan saya mau puasa. Apa jawab Rasulullah SAW, ‘Aku kata Nabi SAW pernah juga bangun pagi dalam keadaan junub, lalu aku mandi wajib, lalu aku berpuasa’” jelas Ustadz Abdul Somad.

Namun, kata Ustadz Abdul Somad, lelaki yang bertanya kepada Rasulullah seperti kurang puas dengan jawaban itu.

“Lalu dia katakana ‘Ya Rasulullah, engkau tak sama seperti kami, engkaukan Nabi, puasa mu yang lalu, yang akan datang, pasti diberi ampunan oleh Allah’” ujar Ustadz Abdul Somad.

“Apa jawab Nabi SAW, Nabi marah ‘Aku orang paling takut kepada Allah’. Makna ucapan Nabi ini, yah kamu mandi aja dan puasa,” jelas Ustadz Abdul Somad.

Tetapi, menurut Ustadz Abdul Somad, baiknya junub sebelum azan subuh.

“Jadi sebelum azan subuh bila berhubungan dengan istri atau suami, dalam keadaan junub, kemudian azan subuh. Nah itu puasanya lanjutkan,” jelas Ustadz Abdul Somad.

“Yang tidak boleh itu setalah azan subuh baru berhubungan. Seperti ini tidak boleh,” sambung Ustadz Abdul Somad.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Inilah 3 Tujuan Puasa Ramadhan, Salah Satunya Selalu Bersyukur Kepada Allah SWT

Jadi, menurut Ustadz Abdul Somad, orang yang junub setalah subuh itu puasanya sah.

“Sepakat seluruh ulama di berbagai negeri, bahwa orang yang junub ketika subuh itu, puasanya sah,” kata Ustadz Abdul Somad.

“Apakah junubnya itu akibat mimpi basah, atau hubungan kelamin (suami/istri). Maka lanjutkan puasa,” sambung Ustadz Abdul Somad.

Hal serupa dikatakan Buya Yahya. Seperti yang dikutip dari akun tiktok @iyankadel, berawal dari salah satu jamaah yang menanyakan kepada Buya Yahya, bagaimana mandi Junub yang benar ketika berpuasa

Buya Yahya pun menjelaskan waktu pelaksanaan mandi junub ketika sseorang sedang berpuasa.

Apa hukum mandi junub setelah imsak, yang disebabkan lalai setelah melakukan hubungan suami istri, apakah sah puasanya? Tanya jamaah

Melalui pertanyaan tersebut, Buya Yahya menjelaskan salah satu yang membatalkan puasa yaitu bersenggama di siang hari dengan sengaja.

"Siang hari itu setelah subuh tiba sampai siang hari, apabila suami istri berhubungan badan dengan sengaja, itu batal," jelasnya.

Namun kata Buya Yahya, kalau berhubungan suami istri tidak sengaja, misalnya jadwal rutinnya setelah sholat subuh, dan mereka baru ingat kalau bulan ramadhan atau puasa Kamis, itu berarti rezeki atau tidak batal.

"Puasanya tetap sah dan tinggal mandi," jelasnya.

Buya Yahya melanjutkan penjelasanya jika bersenggamanya setelah sahur dan keburu adzan, maka puasanya sah tinggal mandi saja.

"Tidak apa-apa, dan tidak wajib mandi junub saat itu," tandasnya.

Buya Yahya menegaskan ilmu yang disampaikan ini banyak menyiksa perempuan, gara-gara mereka tidak ngaji.

Apa itu?

“Kalau kamu berhubungan suami istri tidak harus serta merta harus mandi malam itu juga, nanti sakit demam, makanya ini pentingnya ngaji, biar enak," tegas Buya Yahya.

Karena itu, banyak istri yang ogah-ogahan bila diajak suaminya untuk berhubungan, dipikirnya setelah berhubungan langsung mandi.

Jadi gak apa-apa, berhubungan suami istri, sedangkan suami, mandinya menjelang sholat subuh, gak wajib langsung, tutur Buya Yahya

“Begitu juga istri melayani suami, habis itu nyiapin sahur, gak sempat mandi, tidak apa-apa, mandinya setelah adzan, selesai," jelas Buya.

Baca Juga: Berikut Doa yang Selalu Dibacakan Rasullullah di Waktu Sahur Sepanjang Bulan Ramadhan

Tata Cara Mandi Junub

Niat Mandi Wajib Setelah Haid

نَوَيْتُ اْلغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ الْأَكْبَرِ

Nawaitul ghusla li raf'il hadasil akbari.

Artinya: "Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar."

Niat Mandi Wajib Setelah Nifas

نَوَيْتُ اْلغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَيْضِ لِرَفْعِ النِّفَاسِ

Nawaitul ghusla li raf'il haidli/li raf'in nifasi.

Artinya: "Saya berniat mandi untuk menghilangkan haid menghilangkan nifas."

Tata Cara Mandi Wajib Perempuan

Pertama, masuk dengan kaki kiri seraya membaca doa masuk kamar mandi.

بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك من الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ

Bismillahi Allahumma inni a'udzu bika minal khubutsi wal khabaitsi.

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari godaan iblis jantan dan betina."

Ambil air yang mengalir dan basuh kedua tangan sebanyak tiga kali. Membersihkan najis atau kotoran yang masih menempel di badan terlebih dulu. Kemudian lanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini.

- Berwudu seperti hendak melaksanakan salat sampai tuntas hingga ke kaki.

- Mulai membaca niat mandi wajib dalam hati, sambil mengguyur air dari ujung kepala hingga ujung kaki sebanyak tiga kali.

- Berikutnya guyur anggota tubuh bagian kanan sebanyak tiga kali.

- Lanjut mengguyur anggota tubuh bagian kiri sebanyak tiga kali.

- Gosok semua anggota tubuh dari bagian depan sampai belakang.

- Jangan lupa untuk menyela bagian dalam rambut.

- Pastikan air yang mengalir membasahi seluruh lipatan atau sela-sela anggota tubuh.

- Melanjutkan mandi seperti biasa dan bilas sampai benar-benar bersih.

- Apabila setelah mandi wajib akan melaksanakan salat, bisa berwudu kembali.

- Setelah semua selesai, lanjut membaca doa keluar dari kamar mandi seperti berikut sambil melangkah dengan kaki kiri.

غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ لِلهِ الذي أَذْهَبَ عَنِّيْ الْأَذَى وَعَافَانِيْ اللهم اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ. اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِيْ مِنَ الْفَوَاحِشِ

Guhfroonaka alhamdulillahi alladzi adzhaba 'anni al-adza wa'aafaani. Allahumma ij'alni minat tawwaniina waj'alni minal mutathohhirrin. Allahumma thohir qolbi minan nifaaqi wa hashshin farji minal fawaahisyi.

Artinya: "Dengan mengharap ampunanmu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku dan menyehatkan aku. Ya Allah, jadikanlah aku sebagian dari orang yang bertaubat dan jadikanlah aku sebagian dari orang yang suci. Ya Allah, bersihkan hatiku dari kemunafikan dan jaga kelaminku dari perbuatan keji (zina)."***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler