Petuah Almarhum Mbah Moen Dalam Mengasuh Anak: Jangan Sebagaimana AYAM!

27 Februari 2023, 04:17 WIB
Petuah Almarhum Mbah Moen Dalam Mengasuh Anak: Jangan Sebagaimana AYAM! /dok grup Facebook Syaikhina KH Maiimoen Zubair

PORTAL SULUT – Mbah Moen menerangkan cara mengasuh anak yang jangan seperti ayam.

Ada filosofi ayam yang kata Mbah Moen bisa kita lihat dari cara mendidik anak.

Penting untuk memperhatikan filosofi ayam agar bisa belajar mengasuh anak lebih baik ujar Mbah Moen.

Baca Juga: Saran Gus Baha: Soal Rezeki, Cukup Lakukan Ini, Tak Usa Khawatir!

Akan tetapi apakah filosofi ayam tersebut? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Setiap orangtua punya kewajiban untuk mendidik dan mengasuh anak dengan cara sebaik-baiknya.

Sebab dosa anak ditanggung orangtua, maka ketidakmampuan mengasuh anak akan menjadi bumerang untuk orangtua.

Banyak orangtua yang sayang sekali tidak bisa mendidik anak dengan baik.

Banyak anak yang diasuh dalam lingkungan keluarga yang tidak baik lalu tumbuh sebagai anak yang nakal.

Karena itu peran paling penting dan paling utama untuk masa depan anak tetap adalah keluarga.

KH Maimoen Zubair yang kerap disapa Mbah Moen memaparkan tentang kiat mengasuh anak.

Dalam suatu ceramah, almarhum Mbah Moen pernah menjelaskan agar manusia jangan seperti ayam.

“Saya ingin jadi kyai. Dalam rangka mencukupi hidupnya, beliau memelihara ayam,” kisah Mbah Moen.

Hal tersebut sebagaimana dinukil portalsulut.com dari Youtbue Ngaji Sejarah diakses 26 Februari 2023.

Menurut pengalaman beliau memelihara ayam, ada 2 hikmah berharga yang taka da duanya.

Pertama, ayam itu punya sayap, tapi ayam tidak bisa terbang. Ini hal aneh yang menjadi isyarat akan sesuatu.

Baca Juga: Kalimat Penambah Rezeki! Buya Yahya: Tiba Waktu Subuh Perbanyak Ucapkan Kalimat Ini!

Kedua, telurnya bisa diganti dengan telur lain.

“Saya pernah ganti telurnya ayam dengan telur bebek, ayamnya tidak tahu. Apakah itu tidak bodoh?” terangnya.

Lantas Mbah Moen berpendapat, bahwa hewan terbodoh di dunia tidak lain adalah ayam.

“Karena ayam punya sayap tapi tidak bisa terbang, yang kedua ayam tidak tahu kalau terlunya diganti,” papar Mbah Moen.

“Bahkan setelah menetas pun mereka tidak tahu kalau itu bukan anaknya,” imbuh almarhum.

Dari filosofi ayam tersebut memaparkan kenapa banyak orang di tanah air yang bodoh.

“Karena para orangtua tidak tahu anak-anaknya,” terang guru kesayangan Gus Baha tersebut.

Mbah Moen memaparkan mereka tidak berusaha mencari jalan agar anaknya tumbuh menjadi anak yang pintar.

“Jangan hanya menggantungkan beasiswa saja, supaya benar-benar anakmu dididik menjadi orang dan hidup mulia,” ujarnya.

“Tidak peduli orangtuanya miskin, anak harus dipintarkan,” lanjut Mbah Moen.

Mbah Moen mengisahkan sejarah keluarganya sejak dari kakek sampai ke keturunannya.

Mbah dari Mbah Moen bernama Karman, ia berusaha mendidik sehingga semua anaknya berhasil dengan penuh perjuangan.

“Saya dibuat pandai bapak saya, juga berhasil. Selanjutnya saya punya anak 8 orang,” tutur Mbah Moen.

Baca Juga: Kata Ustadz Adi Hidayat: Baca 2 Surah Ini Rezeki dan Pekerjaan Jadi Lancar

“Saya sekolahkan keluar negeri semua, saya biayai, Alhamdulillah, juga terlihat nasibnya,” sambungnya.

Mbah Moen pun kembali menegaskan orang itu jangan laksana ayam, yang tidak tahu telurnya dan tidak tahu anaknya.

“Pintarnya anak sebab dididik orangtuanya … jadi ilmu ayam jangan dipakai, yang tidak tahu anaknya dan telurnya,” pungkas Mbah Moen.

Demikianlah penjelasan lengkap Mbah Moen tentang filosofi ayam untuk mengasuh anak.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler