Meninggal Tapi Masih Punya Hutang? Bagaimana Nasibnya di Akhirat? Gus Baha Menjawab

6 Oktober 2022, 13:26 WIB
Meninggal Tapi Masih Punya Hutang? Bagaimana Nasibnya di Akhirat? Gus Baha Menjawab /Pixabay/


PORTAL SULUT – Banyak yang bertanya soal nasib seseorang yang sudah meninggal tapi masih punya hutang.

Bagaimana nasibnya di akhirat? apa yang harus dilakukan oleh keluarga yang masih hidup? Berikut penjelasan Gus Baha.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha memberikan solusi terkait hutang yang tak sanggup dibayar.

Baca Juga: Jangan Sampai Memberi Nama Begini Kepada Anak, Ustadz Adi Hidayat: Allah Tidak Suka!

Gus Baha menegaskan perkara hutang tidak boleh disepelekan oleh siapapun.

Meskipun mati syahid, Gus Baha mengatakan, hutang tetap akan dihisab. Sebab itu, hutang bukanlah hal sepele.

Lantas bagaimana jika tidak ada kesanggupan untuk membayar hutang dalam hal ini tidak mampu membayar?

Dilansir Portal Sulut dari kanal YouTube El Yeka yang berjudul ‘Solusi Hutang yang Tak Terbayar’ unggahan 1 April 2020, berikut penjelasannya.

Gus Baha memberikan solusi yang dikutip beliau dalam sebuah hadits shahih.

“Misalnya di dunia Anda punya hutang yang banyak, entah untuk kebaikan atau untuk yang lain, pokoknya hutang banyak terus ingin tobat,” ungkap Gus Baha.

Gus Baha menegaskan bahwa kemungkinan dimaafkan ketika punya hutang sangat kecil.

“Saya ajari Anda, kemungkinan dimaafkan itu kecil ketika hutang banyak, meskipun ketika meninggal ditanya ‘yang punya salah Anda ampuni ya, kalau punya hutang dibebaskan ya’,” sambung Gus Baha.

Gus Baha memberikan solusi terkait hutang yang tak bisa terbayar, asalkan yang berhutang merupakan kekasih Allah atau orang yang benar-benar sholeh.

“Nah, caranya begini, ini ada di hadits shahih. Yang penting Anda jadi kekasih Allah dulu, jadi orang benar dulu,” kata Gus Baha.

“Hutangmu kalau bisa dibayar, kalau terpaksa tidak bisa bayar ya biarkan, memang gak bisa kok,” ujar dia.

Baca Juga: Gus Baha Sebut 2 Hewan Ini Pertanda akan Ada Musibah Besar Akan Datang

Gus Baha kemudian memberikan contoh, ketika terpaksa harus menjual rumah karena untuk membayar hutang.

“Misalnya kamu harus jual rumah, malah istrimu tidak punya rumah,” lugas Gus Baha.

“Nah caranya gimana? Kalau kamu sholeh beneran, ini masyhur ya, jadi yang gak bisa diampuni Allah itu dain (hutang), bahkan Nabi tidak bersedia menyalati orang punya hutang,” kata Gus Baha.

“Jadi cerita hutang seperti ini, saya tidak main-main soal fatwa ini, Nabi itu, orang syahid saja dain (hutang)-nya dihisab apalagi yang tidak mati syahid,” sambung Gus Baha

“Walhasil Nabi datang di rumah salah satu sahabat, kemudian bertanya: ‘apa punya hutang?’, kemudian dijawab ‘punya ya Rasulullah, dua dirham’.”

“Setelah itu nabi bilang, ‘temanmu sholati!’, Nabi tidak bersedia menyalati tapi menyuruh sahabat menyalati,” ungkap Gus Baha

Nabi ternyata enggan menyalatkan orang yang masih memiliki hutang, namun ketika ada yang sudah menanggung hutang si mayit, nabi kemudian berbalik untuk menyolatkan si mayit.

“Masalahnya orang miskin yang tidak bisa bayar hutang kemungkinan anaknya untuk membayarkan kecil juga,” kata Gus baha

“Menurut saya, dan ini ada di hadits shahih, ada orang kekasih Allah, hutangnya banyak, setelah itu ditagih dan dimaki-maki oleh orang-orang yang menghutangi itu,” sambung beliau.

“Allah menunjukkan satu surga yang luar biasa, Nabi kemudian ditanya itu surga untuk siapa? Dijawab itu surga bagi siapa saja yang membebaskan hutang orang yang berhutang padanya,” tegas beliau.

Baca Juga: Gampang Masuk Surga, Penuhi 1 Hal Ini Jadi Syarat Wajib, Kata Gus Baha

Dari kisah tersebut, Gus Baha menjelaskan bahwa ketika menghutangi orang sholeh dan ia tidak sanggup membayar, maka yang menghutangi juga akan ikut masuk surga.

“Akhirnya orang yang menghutangi ikut masuk surga, berkahnya menghutangi,” tutup beliau.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler