PORTAL SULUT – Gus Baha mengenang pengakuan Mbah Moen kepadanya tentang rasa iri dan cemburu.
Dalam kenangannya, Mbah Moen pernah menjelaskan 1 orang yang membuat Mbah Moen iri.
Seorang kyai besar kharismatik tersebut ternyata masih bisa merasakan iri kepada manusia lain.
Akan tetapi orang seperti apakah yang dimaksud? Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut.
Baca Juga: Gara-gara Langsung Tidur Setelah Makan 5 Penyakit Ini Akan Segera Memakanmu Terang dr. Saddam Ismail
KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha pernah mengisahkan kisah inspiratif.
Pada suatu hari, Mbah Moen berkata bahwa ia hanya iri dengan seseorang.
Saat itu Mbah Moen baru saja menjadi seorang kyai. Sebagai kyai baru, Mbah Moen pun belajar banyak hal.
Gus Baha membeberkan kejadian tersebut terjadi ketika Mbah Moen melakukan ziarah.
“Kata Mbah Moen yang masih saya ingat: ‘Aku kadang iri sama orang ini’,” kenang Gus Baha.
Hal tersebut sebagaimana dinukil portalsulut.com dari Youtube Santri Muda Gus Baha diakses 24 Juni 2022.
Baca Juga: Meskipun Cantik dan Manis Tapi 10 Weton Wanita Ini Terkenal Galak, Primbon: Branjang Kawat
Baca Juga: Sah-sah Saja Memelihara Dendam Kata Gus Baha, Bahkan Allah Merestui Dendam Macam Ini
Ketika itu rombongan Mbah Moen sedang menuju ziarah makam para Walisongo.
Dalam perjalanan, mereka melewati sebuah tanjakan yang membuat bus yang mereka tempati pun terjebak macet.
Di tengah-tengah perjalanan yang berliku serta penuh kemacetan, Mbah Moen sebenarnya khawatir dan cemas.
Sebab Mbah Moen takut kalau rem blong maka bisa-bisa kecelakaan mematikan terjadi.
“Karena kurang pengalaman, Mbah Moen ketakutan, kalau remnya blong bagaimana?” ingat Gus Baha.
Namun orang-orang yang berada satu bus dengan Mbah Moen santai-santai saja.
Malah orang-orang yang ada di dalam bus dengan santai makan kue mereka masing-masing.
Lalu Mbah Moen pun bertanya kepada mereka: “Kamu kok santai? Nanti kalau busnya terguling gimana?”
Dengan santai para penghuni bus menjawab: “Sudah dipikirkan supirnya, Mbah.”
Melihat respon yang santai tersebut, Mbah Moen pun membatin dengan pelbagai pertanyaan di kepalanya.
“Kok enak jadi orang bodoh? Mbah Moen bertanya pada mereka ‘Pernah berpikir masuk surga atau tidak?’”
“Lho, itu kan dipikir Anda, Gus. Lha wong Anda kyainya,” jawab mereka dengan santai.
Lalu Gus Baha menjelaskan kalau orang-orang bodoh dan miskin se-Indonesia itu nasibnya dipikirkan oleh para pakar dan dokter.
“Orang miskinnya santai, ngopi sambil rokok,” pungkas Gus Baha.
Demikianlah penjelasan lengkap Gus Baha mengenai golongan yang membuat Mbah Moen bisa iri.
Semoga bermanfaat untuk banyak orang.***