Gus Baha: Ibadah Seumur Hidup Sia-sia Jika Kamu Lakukan Hal Sepele Ini, Hindari Sebab Neraka Ganjarannya!

24 Mei 2022, 09:07 WIB
Gus Baha bilang ibadah seumur hidup jadi sia-sia karena hal ini /YouTube Kalam Kajian Islam/

PORTAL SULUT – Gus Baha mengatakan ibadah seseorang yang taat selama hidup akan menjadi sia-sia hanya karena hal sepele ini.

Gus Baha mengatakan bahwa ada hal sepele yang bisa membuat ibadah seseorang menjadi sia-sia.

Gus Baha juga menambahkan bahwa ibadah yang taat tidak menjamin Allah SWT tidak menjadi murka jika seseorang berani melakukan kesalahan ini.

Baca Juga: MasyaAllah, Sedekah yang Seperti Ini Mengundang Rezeki Datang Tanpa Dicari Kata Syekh Ali Jaber

Dijelaskan Gus Baha bahwa ibadaha sudah menjadi kewajiban seorang muslim.

Dalam beribadah, kata Gus Baha selain melakukan sholat tentu ada hal lain yang memiliki nilai ibadah dalam Islam.

Gus Baha mengataka bahwa ibadah seseorang juga merupakan kunci keselamatan seorang muslim di akhirat kelak.

Seseorang bisa melakukan ibadah hanya dengan melakukan hal yang bernilai kebaikan, dan bisa menambah amal seseorang.

Baca Juga: Karaktermu Bisa Diungkap dari 7 Tipe Hidung Ini, Punyamu Nomor Berapa?

Namun kata Gus Baha, ibadah seseorang, amal kebaikan seseorang akan menjadi sia-sia jika berani melakukan kesalahan ini.

Kata Gus Baha hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi, sebab seseorang yang taat sekalipun bisa saja melakukan kesalahan kecil yang bisa membuatnya khilaf.

Sebagaimana dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Kajian Cerdas Official, inilah penjelasan Gus Baha.

Gus Baha dalam ceramahnya tersebut mengisahkan tentang sebuah percakapan antara seorang mukmin dengan nabi Muhammad SAW.

Dalam percakapan tersebut kata Gus Baha, orang tersebut menanyakan sebuah konsep keadilan pada Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Mesut Ozil Umumkan Perjalanan ke Indonesia: Sampai Bertemu di Jakarta

Dimana menurut orang tersebut adil adalah sama rata antara satu dengan lainnya kata Gus Baha.

"Wahai Nabi Muhammad, bersikaplah adil!" orang tersebut bertanya kata Gus Baha.

Lalu Nabi Muhammad SAW menjawab:

"Kalau aku tidak adil, lalu siapa yang adil. Langit saja percaya denganku, masa kamu makhluk bumi tidak mempercayaiku?"

Gus Baha mengatakan bahwa setelah mendengar pertanyaan demikian, sahabat Umar bin Khattab yang kala itu ada disamping nabi, sontak memohon izin untuk membunuhnya.

"Ya Rasulullah, saya bunuh saja orang ini. Berani-beraninya dia berbicara bahwa engkau tidak adil," mohon Umar bin Khattab, ucap Gus Baha.

Baca Juga: Obat Tradisional Ampuh Mengobati Berbagai Penyakit, Diare, Asam Urat, Demam Tinggi Hingga Gusi Bengkak

Namun dengan penuh kerendahan hati Nabi Muhammad, tentu tidak serta merta mengizinkan permintaan Umar bin Khattab tersebut.

Lalu dalam percakapan itu, Nabi Muhammad SAW menyampaikan, amalan ibadah orang tersebut lebih baik dan khusyuk dibanding caranya Umar bin Khattab menyembah Allah.

"Dia adalah kaum yang sholatnya lebih khusyuk dari kamu, semua ibadahmu juga kalah, makanya tidak usah dibunuh." Ucap Nabi Muhammad SAW.

Gus Baha menambahkan bahwa, sayangnya, amalan ibadah orang yang diketahui dari kaum Khawarij itu menjadi sia-sia akibat sering menuntut agama.

Menurut Gus Baha, maksud dari menuntut agama ini adalah kebanyakan protes dan mudah menjustifikasi orang lain.

Lalu Gus Baha mencontohkan hal-hal kecil yang bisa dikategorikan menuntut agama.

Baca Juga: Cukup Tiga Amalan Semua Dosa Masa Lalu Diampuni Allah Kata Gus Baha

"Ada anak-anak kecil ramai di masjid kok dibiarkan saja." Ucap Gus Baha.

Gus Baha mengatakab bahwa kalimat tersebut sudah termasuk menuntut agama.

Sebab kata Gus Baha pernyataan seperti itu membayangkan bahwa dunia ini selalu ideal dan sesuai dengan keinginannya.

"Secara tauhid yang membuat anak kecil bercanda itu Allah atau Iblis? Allah kan," ucap Gus Baha.

Lalu Gus Baha dengan tegas menyatakan, sikap menuntut agama sama dengan kaum Khawarij.

Menurut Gus Baha kebenaran yang dia terima digunakan untuk mengadili orang lain.

Gus Baha menyarankan untuk beribadah sewajarnya saja dan tidak terlalu khusyuk, jika niat dalam hati belum selaras dengan perilaku yang kita lakukan.

"Kesalahan yang membuatmu tawadhu (rendah hati) lebih baik daripada kebenaran yang membuatmu bangga dan sombong," jelas Gus Baha.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler