Mau Doa Anda Tidak Tertolak? Coba Lakukan ini, Kata Syaikh Abdurrozzaq Al Badr: Waktu yang Paling Mustajab

2 Mei 2022, 10:19 WIB
Syaikh Abdurrozzaq Al Badr /tangkapan layar YouTube ShahihFiqih/

PORTAL SULUT – Doa merupakan suatu wujud permohonan kita kepada Allah SWT agar kiranya dapat terkabul.

Doa dalam Islam adalah sikap berserah diri umatnya kepada sang pencipta yaitu Allah SWT.

Pengertian doa dalam Islam pun merupakan suatu ibadah yang wajib dilakukan kepada Allah SWT.

Baca Juga: Segera Jauhi! Inilah Yang Akan Dilakukan Oleh Iblis Saat Hari Raya Lebaran Idul Fitri Kepada Kita

Allah SWT pun menegaskan bagi orang-orang yang tidak mau berdoa kepadaNya, itu merupakan gambaran kesombongan. Sebagaimana dalam Al-Quran surah Ghafir ayat 60.

Dan Tuhan pun berfirman, “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembahKu akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina.”

Maka, lakukanlah doa tersebut tepat di waktu-waktu ini.

Seperti dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube ShahihFiqih pada Senin, 2 Mei, 2022, berikut penjelasan Syaikh Abdurrozzaq Al Badr mengenai waktu-waktu tersebut.

1. Sepertiga malam terakhir.

Waktu ini adalah waktu yang paling mustajab dan paling agung.

Berdasarkan hadits yang terdapat dalam shahih al-Bukhari, Shahih Muslim, dan kitab lainnya. Nabi SAW bersabda, “Rabb kita turun ke langit dunia setiap malam ketika malam tersisa sepertiganya.”

Allah berkata: “Manakah orang yang meminta kepadaKu?! Biar Aku kabulkan permintaanya. Manakah orang yang berdoa kepadaKu?! Biar Aku kabulkan doanya. Manakah orang yang meminta ampun kepadaKu?! Biar aku ampuni dosanya.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758)

Hadits ini, kata Syaikh Abdurrozzaq Al badr, menunjukan bahwa waktu mulia dan penuh berkah ini, adalah salah satu waktu termustajab yang hendaknya digunakan dengan sebaik-baiknya untuk berdoa dan meminta hajat kepada Allah SWT.

Baca Juga: Berdoa di Dua Waktu ini, Kata Syaikh Abdurrozzaq Al Badr, Semua Hajat Bisa Terkabul

2. Tepat setelah adzan selesai.

Waktu ini, kata Syeikh, juga merupakan waktu yang sangat mulia untuk memanjatkan doa mustajab.

3. Antara adzan dan iqamah.

Beliau, kata Syaikh Abdurrozzaq Al Badr, menyebutkan 2 waktu terkait adzan.

1. Langsung setelah adzan selesai.

2. Antara adzan dan iqamah.

Keduanya adalah waktu luas biasa untuk mengusahakan doa mustajab, kata Syeikh dalam ceramahnya.

Dalil untuk waktu mustajab, sambung Syeikh, setelah adzan selesai adalah hadits Abdullah bin Amr dalam Sunan Abu Dawud, ada seorang laki-laki mengadu kepada Nabi SAW, “Wahai Rasulullah, para muadzin telah mengungguli kami dalam keutamaan yang besar.”

Ucapan ini, kata Syaikh Abdurrozzaq Al Badr, menunjukkan semangat mereka untuk berlomba-lomba meraih kebaikan.

Nabi SAW pun menjawab, “Apabila engkau mendengar muadzin, jawab lah sebagaimana yang mereka kumandangkan, apabila azan telah selesai, maka berdoalah, niscaya engkau akan diberi.” (HR. Abu Dawud no. 524)

Perhatikan runtutan amalan ini, kata Syaikh Abdurrozzaq Al Badr.

1. Mendengar adzan.

2. Menirukan ucapan mereka.

3. Melakukan sunnah shalawat kepada Nabi SAW setelah adzan.

4. Berdoa setelah adzan untuk memintakan wasilah kepada Nabi SAW, setelah semua hal ini maka terbukalah pintu dua mustajab untuk mu, tegas Syaikh Abdurrozzaq Al Badr.

Ini adalah waktu luar biasa untuk mengusahakan doa mustajab mu.

Baca Juga: Surah Ini Bisa Jadi Obat Penyakit Pada Anak, Baca Lalu Tiupkan Pada Minumannya, Kata Syekh Ali Jaber

Beberapa wasilah doa mu saat adzan adalah:

1. Mendengarkan adzan.

2. Menirukan Adzan.

3. Bersholawat kepada Nabi SAW.

4. Membaca doa adzan untuk meminta wasilah bagi Nabi SAW.

Setelah semua ini kalian lakukan, kata Syeikh, jangan berhenti! Berdoalah kepada Allah dengan doa-doa yang engkau inginkan! Karena saat itu dia mustajab.

3. Antara adzan dan iqamah.

Dalam kitab Sunan, Nabi SAW bersabda, “Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR. Abu Dawud no. 521)

Oleh karena itu, sambung Syeikh, hendaknya di waktu antara adzan dan iqamah ini, seseorang memperbanyak doa kepada Allah SWT agar ia dapat memperoleh doa mustajab bagi dirinya.

4. Akhir sholat fardhu sebelum salam.

Waktu ini juga, kata Syaikh Abdurrozzaq Al Badr, merupakan waktu yang luar biasa! Sangat pantas diusahakan untuk menggapai doa yang mustajab.

Hal ini, kata Syeikh, karena engkau telah: 1. Berdiri, 2. Suci, 3. Menghadap kiblat, 4. Bertakbir, 5. Mengagungkan Allah, 6. Membaca firman-Nya, 7. Ruku’, 8. Sujud, 9. Tunduk, merendahkan diri di hadapan Allah SWT, 10. Duduk tasyahud yang mengisyaratkan perendahan diri kepada Allah SWT.

Setelah amalan-amalan yang benar dan mulia ini, kata Syaikh Abdurrozzaq Al Badr, engkau masih mengucapkan salam. Dan yang ke 11. Salam penghormatan dan pengagungan. Dengan berkata, “Semua penghormatan, ketundukan dan kebaikan hanya untuk Allah.”

Dan yang ke 12. Membaca 2 kalimat syahadat.

Kemudian yang ke 13. Bersholawat kepada Nabi Swt dengan sholawat termulia, yaitu shalawat Ibrahimiyah, sehingga, kata Syeikh, saat-saat sebelum salam merupakan waktu yang sangat pantas menjadikan waktu mustajab.

Oleh karena itu Ibnu Mas'ud meriwayatkan perintah Nabi SAW untuk berdoa di kala itu.

Beliau bersabda, “Setelah semua ini, pilihlah doa yang dikehendaki.” (HR. Bukhari no. 835 dan Muslim no. 402)

Maksud beliau, kata Syeikh Abdurrozzaq Al Badr, adalah di akhir sholat sebelum salam.

Waktu ini hendaknya dimanfaatkan untuk berdoa, sambung Sheikh.

5. Ketika imam naik mimbar pada hari Jumat hingga sholat selesai.

6. Saat-saat terakhir setelah ashar di hari Jum’at.

Itulah tadi penjelasan Syaikh Abdurrozzaq Al-Badr mengenai waktu memanjatkan doa yang tepat. Semoga dengan penjelasan Syaikh Abdurrozzaq Al Badr, kita senantiasa selalu melaksanakan yang ia perintahkan serta menjauhi yang dilarang olehNya.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler