Jangan Sepelekan! Jika Mimpi Seperti Ini, Buya Yahya: Doakan dan Jangan Ceritakan ke Orang Lain

17 April 2022, 09:40 WIB
Buya Yahya /Tangkap layar YouTube/Al-Bahjah TV.

PORTAL SULUT — Apakah mimpi seseorang merupakan pertanda dari Allah SWT? Bagaimana Islam menyikapi arti mimpi? Berikut Buya Yahya menjelaskan.

Dilansir dari kanal YouTube Hutama Oni Ristiko, Buya Yahya dalam ceramahnya menjelaskan arti mimpi berjumpa dengan orang tua yang sudah lama meninggal dunia.

Buya Yahya menjawab pertanyaan seorang jemaah yang menanyakan apa arti mimpi berjumpa dengan orang tua yang sudah meninggal dunia.

Baca Juga: Inilah 3 Cara Menghindari Fitnah Dajjal di Akhir Zaman Kata Ustadz Abdul Somad

Jemaah itu bertanya, dia bermimpi bertemu dengan ibunya yang sudah meninggal.

“Apakah itu tanda perjumpaan ustadz?” kata jemaah tersebut.

Buya Yahya lalu menjawab, sebaik-baik mimpi adalah yang paling jelek saat terbangun, dan sejelek-jelek dalam mimpi adalah, baik, saat terbangun.

“Anda bermimpi dikejar harimau, lalu anda terbangun, anda mengucapkan alhamdulillah, itu hanya mimpi. Anda sedang berpuasa, lalu dalam mimpi, anda memimpikan sedang memakan makanan yang nikmat, tiba-tiba belum makan anda terbangun. Tidak enak ya? Mimpi adalah mimpi. Jangan terlalu dibawa ke alam nyata,” kata Buya Yahya.

Nabi Muhammad SAW, kata Buya Yahya, pernah mengatakan jika itu mimpi baik, maka itu adalah kabar gembira.

Namun, kata Buya Yahya, jika memimpikan hal jelek, jangan terlalu terpengaruh, karena mimpi jelek tidak akan membahayakan.

“Kalau (mimpi) baik, husnudzon (berprasangka baik), katakan bahwa ini adalah kebaikan dari Allah SWT. Kalau mimpi bertemu orang seram, tidak perlu berprasangka buruk, karena itu hanya mimpi,” ujar Buya Yahya.

Baca Juga: PANTAS REZEKI SERET, Tidur di Waktu Ini Penyebabnya Kata Gus Baha

“Kalau mimpi bertemu dengan ibu yang sudah meninggal, maka doakan. Kalau ada mimpi baik, maka ditafsirkan dengan yang baik,” sambung Buya Yahya, menjawab pertanyaan dari jemaah.

Buya Yahya juga mengingatkan jangan mudah mengobral atau menceritakan mimpi kepada orang lain.

“Takutnya dia (orang yang diceritakan) adalah penghasut, dan menafsirkan mimpi kita dengan jelek. Maka jangan mudah menceritakan mimpi. Kalau ada mimpi, ceritakan kepada orang yang saleh. Orang saleh mengerti kaidah,” pesan Buya Yahya.

Diakhir ceramahnya, Buya Yahya kembali mengingatkan, bahwa mimpi hanyalah sebatas mimpi.

“Jangan terlalu percaya dengan mimpi. Sudah jelas, karena mimpi itu adalah mimpi, dan hanya sebatas mimpi,” ujar Buya Yahya.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Sumber: Portal Sulut

Tags

Terkini

Terpopuler