Ini Cara Menghilangkan Lesu dan Rasa Lapar di Awal Puasa Ramadhan Menurut Dokter Gizi

2 April 2022, 10:14 WIB
Ilustrasi. Tipsnya menurunkan rasa lapar hingga lesu selama berpuasa Ramadhan /Pexels/Cottonbro

PORTAL SULUT – Pemerintah menetapkan awal Ramadan 1443 H jatuh pada Minggu, 3 April 2022.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebagai hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 1443 H.

Sidang isbat ini digelar secara hybrid, dan diikuti perwakilan ormas Islam, Duta Besar Negara Sahabat, dan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama.

Baca Juga: Cegah Hawa Nafsu! Inilah Cara Mempersiapkan Hati Untuk Dapatkan Berkah Bulan Suci Ramadhan Menurut Buya Yahya

Dan menyambut puasa Ramadhan 1443 H, Pakar Gizi Klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia Dr dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, Sp.GK memberikan tipsnya untuk menurunkan risiko munculnya rasa lapar hingga lesu selama berpuasa Ramadhan, salah satunya melalui pembagian porsi makan.

"Dengan berpuasa, bagaimana meningkatkan manfaat mengurangi berbagai penyakit dan menurunkan tantangannya seperti lapar, haus, lesu, tetap sehat dan fit," katanya di kutip dari Antaranews.

Dia mengatakan, rasa lapar, haus dan lesu mungkin di awal-awal bulan puasa sampai hari ketiga.

Sebagian orang yang berpuasa juga kerap merasa seperti kurang bertenaga atau mungkin daya tahan tubuh bisa turun, terutama di masa pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir.

Baca Juga: Berapa Orang Dalam Gambar Ini? Jawaban Kamu Ungkap Kepribadian dan Kecerdasanmu

"Mungkin karena perubahan pola makan karena sahur malas-malasan, enggak makan sayuran, buah, minum susu akibatnya konstipasi karena jumlah makanan yang masuk lebih sedikit atau jenisnya kurang, pasti buang air menjadi susah," tutur Fiastuti.

Untuk mengatasi tantangan lapar hingga lesu ini, Fiastuti yang juga mengajar di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menyarankan, Anda saat sahur bisa mengkonsumsi sekitar 40 persen dari total kalori per hari yakni melalui makan besar 30 persen, ditambah asupan camilan sembari menunggu waktu imsak sekitar 10 persen dan minum air dua gelas.

"Tidak hanya air juga bisa susu sebagai amunisi menjalankan puasa Ramadhan sampai jam 18.00 atau kurang lebih selama 14 jam," kata dia.

Saat berbuka puasa, Anda bisa menyantap makanan lebih banyak atau sekitar 60 persen.

Fiastuti menyarankan berbukalah dengan makanan manis sekitar 15 persen, melakukan shalat magrib, lalu makan makanan lengkap sebanyak 30 persen.

Baca Juga: CALON BISNISMAN! 7 Shio Ini Diramalkan Raih Sukses Besar, Rezeki dan Hokinya Segunung

Hal ini supaya saluran cerna yang selama 14 jam tidak terisi makanan dapat beradaptasi.

"Menerima dulu makanan 15 persen (makanan manis) baru lanjut makanan lengkap, nanti minum sampai tidur sekitar 4 gelas. Pulang tarawih bisa ditambah makanan kecil 15 persen," tutur Fiastuti.***

Editor: Ralki Sinaulan

Sumber: AntaraNews

Tags

Terkini

Terpopuler