DUKHA, Suku Penggembala Rusa Terakhir di Mongolia

- 21 Desember 2022, 10:12 WIB
DUKHA, Suku Penggembala Rusa Terakhir di Mongolia/Channel YouTube KabarPedia
DUKHA, Suku Penggembala Rusa Terakhir di Mongolia/Channel YouTube KabarPedia /

Baca Juga: Jumlah Ternak Lebih Banyak dari Penduduk, Fakta Selandia Baru

Suku Dukha menggunakan kulit rusa untuk membuat mantel musim dingin, selain itu mereka juga membuat tas, tikar untuk bepergian, dan sepatu menggunakan kulit rusa.

Bahan untuk sepatu diambil dari kulit pada tulang kering rusa, sedangkan tanduk rusa biasanya digunakan sebagai bahan dalam pengobatan tradisional.

Dahulu, ada banyak suku yang memiliki gaya hidup layaknya Suku Dukha, yaitu hidup berpindah-pindah sambil menggembala rusa.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan mereka di pedalaman menjadi kehidupan yang terancam.
Bahkan tradisi kuno yang mereka miliki, juga terancam tamat.
Mereka adalah kelompok masyarakat, yang kini tengah menghadapi era modernm

Di Tahun 1980-an, anggota Suku Dukha menurun dengan sangat drastis.
Jumlah keluarga terus menurun karena banyak diantara mereka yang memutuskan untuk tinggal dengan komunitas mainstream.

Banyak diantara anggota Suku Dukha yang pindah ke kota-kota, bahkan tinggal di ibukota.

Bukan hanya itu, ancaman terbesar yang dihadapi Suku Dukha adalah keengganan generasi muda, yang menolak untuk tinggal di kondisi yang keras di Taiga atau hutan salju.

Selain modernisasi, Suku Dukha juga menghadapi ancaman penyempitan wilayah.
Adanya penambangan emas di sekitar tempat yang biasa mereka tinggali, mengakibatkan susutnya jumlah komunitas tersebut.

Pemerintah juga menutup kawasan berburu orang Dukha, karena dianggap sebagai taman nasional yang dilindungi.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah