Ledakan Bom Istanbul Bangkitkan Trauma: Saya Merasa Lumpuh karena Takut

- 14 November 2022, 20:26 WIB
Foto dokumentasi kerusakan yang ditimbulkan oleh ledakan di pusat Kota Istanbul Turki enam tahun yang lalu tepatnya Sabtu 10 Desember 2016 lalu. Minggu 13 November 2022 pukul 16.20 waktu setempat, Istanbul  kembali diguncang bom.
Foto dokumentasi kerusakan yang ditimbulkan oleh ledakan di pusat Kota Istanbul Turki enam tahun yang lalu tepatnya Sabtu 10 Desember 2016 lalu. Minggu 13 November 2022 pukul 16.20 waktu setempat, Istanbul kembali diguncang bom. /Anatara/

PORTAL SULUT - Serangan bom di Istanbul, Minggu 13 November 2022, membangkitkan trauma sejumlah warga Turki.

Sebelumnya, serangan bom kerap terjadi di Turki pada 2015-2017. Korban tewas mencapai ratusan orang pada saat itu.

Serangan bom sudah jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, itulah sebabnya orang-orang di dekat lokasi pengeboman merasa sangat terkejut.

 Baca Juga: Amalan Doa Singkat agar Rezeki Lancar, Ustadz Adi Hidayat: Baca di Hari Jumat

“Saya merasa lumpuh karena takut bagaimana saya akan keluar,” tulis Ziya Aydi, seorang mahasiswa doktoral, di Twitter, dikutip dari New York Times.

Dia mengatakan, ledakan itu telah menghidupkan kembali ingatan akan gelombang serangan bertahun-tahun yang lalu.

Sekitar pukul 16.20. Minggu waktu setempat, ledakan besar mengguncang jalan dan letuoan api membumbung.

Ambulans dengan sirene meraung bergegas ke daerah itu ketika pasukan keamanan menutup lokasi ledakan. Helikopter polisi berputar-putar di atas kepala.

“Saya pertama kali mengira itu adalah ledakan gas alam,” kata Serhat Sen (30), seorang komisaris real estat yang mengendarai sepeda motornya sekitar setengah mil dari lokasi.

“Orang-orang ketakutan, menangis, melarikan diri dengan putus asa,” tambah Sen.

“Saya mulai gemetar. Jika saya sedikit terburu-buru, saya akan berada di sana.”

Menteri Kehakiman Bekir Bozdag kemudian mengatakan, sebuah tas meledak di dekat sebuah bangku setelah seorang wanita duduk di sana selama lebih dari 40 menit.

 Baca Juga: Buru Penyelundupan Narkoba ke Penjara, Inggris Bakal Gunakan Anjing Robot

Dia mengatakan ada dua kemungkinan: Entah seseorang meledakkan bom setelah wanita itu pergi, atau meledak sendiri.

Bom itu diyakini termasuk paku untuk meningkatkan dampak ledakan, kata Bozdag.

Seorang manajer sebuah restoran di dekat tempat bom meledak mengatakan dia mendengar ledakan itu dan melihat orang-orang berlarian.

Puluhan pelanggan di dalam restorannya, termasuk wanita dan anak-anak, panik dan menjerit.

Sang manajer kemudian menutup jendela restorannya, takut akan ada ledakan lagi, dan mencoba menenangkan pelanggan.

Setelah sekitar 15 hingga 25 menit di dalam, dia melihat polisi di jalan dan mengatur pelanggan dan stafnya untuk pergi dalam kelompok kecil.***

Editor: Adisumirta

Sumber: New York Times AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah