Mangsa 3.700 Anak Burung Setahun, Kelabang Ini Justru Dibutuhkan di Phillip Island

- 24 Juli 2022, 08:01 WIB
Kelabang Phillip Island
Kelabang Phillip Island /Foto: L. Halpin/Researchgate/

PORTAL SULUT - Kelabang ‘raksasa’ di Phillip Island, Australia, bisa memakan antara 2.109 hingga 3.724 anak burung laut dalam satu tahun.

Dia pun menduduki puncak rantai makan di pulau terletak 1.400 kilometer timur Australia. Posisinya itu membuat kelabang menjadi penting bagi ekosistem di Philip Island.

Kelabang Phillip Island (Cormocephalus coynei) adalah binatang buas. Ia bisa tumbuh hingga hampir sepanjang 30 sentimeter.

Baca Juga: Keluarga Ini Menziarahi Makam yang Salah Selama 17 Tahun

Tubuhnya dibalut pelat lapis baja di sepanjang segmennya dan dilengkapi dengan racun kuat yang mereka suntikkan ke korban tanpa disadari melalui “tancapan” seperti penjepit.

Diet mengerikan monster berkaki panjang ini menarik perhatian para peneliti. Kelabang jumbo ini memangsa ribuan anak petrel bersayap hitam (Pterodroma nigripennis) setiap tahun.

Peneliti menyebut, lipan telah mereka telah mengambil tempat atau ceruk ekologis mamalia pemangsa yang tidak ada di pulau itu.

Saat malam tiba, kelabang muncul dari sarangnya untuk mengintai korbannya.

Menggunakan dua antena sensitif, mereka menavigasi jalan mereka melintasi hutan, tempat berburu mereka. Anak burung petrel bersayap hitam jadi target utama.

Kelabang menyerang saat anak burung itu tertidur. Menyuntikkan racun yang membuat mereka tak berdaya dan memakan mereka hidup-hidup.

Bukan hanya anak burung laut yang diburu kelabang; mereka juga memakan tokek, kadal, jangkrik dan bahkan bangkai ikan.

Para peneliti menemukan bahwa 48 persen asupan makanan predator puncak ini berasal dari hewan vertebrata dan hanya 8 persen berasal dari anak burung laut.

Baca Juga: Seorang Suami Tega Tinggalkan Keluarganya Setelah Sang Istri Lahirkan Bayi Kembar untuk Kelima Kalinya

Namun demikian, nafsu makan kelabang sebenarnya sangat penting untuk ekosistem pulau. Mereka membawa nutrisi dari laut ke darat.

Nutrisi laut itu dari mangsa kelabang. Nutrisi ini penting untuk pertumbuhan kembali vegetasi di pulau.

Vegetasi di Phillips Island hancur ketika manusia mengubah pulau itu menjadi koloni hukuman pada tahun 1788.

Babi, kambing, dan kelinci yang dibawa manusia memakan tumbuh-tumbuhan di pulau itu. Pada awal abad ke-20 babi dan kambing disingkirkan dari pulau.

Sejak 1980-an, Taman Nasional Pulau Norfolk berusaha untuk mengenyahkan kelinci agar populasi burung laut dan lipan untuk pulih.

Upaya tersebut menunjukkan hasil. Ekologi pulau bangkit kembali dan sekarang berkembang.

Dikutip dari Science Alert, para peneliti menerbitkan temuan mereka tentang diet lipan ini pada Agustus tahun lalu di jurnal The American Naturalist.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Science Alert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah