Bahkan Garangan Kerdil Tak Menyukai Teman yang Suka ‘Membully’

- 1 Juli 2022, 07:44 WIB
Ilustrasi - Garangan tidak suka 'pembully' alias perundung sesama teman.
Ilustrasi - Garangan tidak suka 'pembully' alias perundung sesama teman. /Foto: Dušan Veverkolog/Unsplash/

PORTAL SULUT - Garangan kerdil atau dwarf mongoose tak menyukai perundung. Mereka tidak akan mengacuhkan si pembuat onar dan memberi perhatian lebih kepada korbannya.

Para peneliti dari University of Bristol menemukan, hewan itu dapat mengingat teman satu kelompoknya yang berkelahi di siang hari dan tak memedulikannya di malam hari.

Dr Amy Morris-Drake dari School of Biological Sciences University of Bristol, mengatakan, strategi manajemen konflik berevolusi untuk ‘menjaga perdamaian’ di banyak spesies.

Baca Juga: Dianggap Bahaya, Pejabat AS Minta Apple dan Google Hapus TikTok dari App Store Mereka

Hal tersebut tak hanya terlihat pada manusia, tapi juga pada simpanse, gagak dan bahkan anjing domestik.

“Penelitian kami menunjukkan, dwarf mongooose memiliki kemampuan kognitif yang cukup untuk memantau isyarat vokal tentang interaksi agresif,” kata Morris-Drake.

Tak hanya itu, penulis utama penelitian ini menambahkan, garangan kerdil juga mengingat siapa pengganggu dan menolak untuk menghiraukan mereka di kemudian waktu.

Dwarf mongoose, karnivora terkecil di Afrika, telah dipelajari secara ekstensif sejak 2011, sebagai bagian dari proyek penelitian yang lebih luas tentang kebiasaan dan perilaku mereka.

Para peneliti mengamati dari jarak beberapa meter saat garagan kerdil itu melakukan perilaku alami mereka dalam kondisi ekologis yang valid.

Hal ini memungkinkan para peneliti untuk merancang eksperimen yang melibatkan binatang ini tanpa harus memindahkannya dari habitat aslinya.

Untuk menentukan bagaimana mereka menangani agresor dan pengganggu, para peneliti merancang sebuah eksperimen.

Tim merekam suara yang dibuat oleh penyerang dan korban, dan memainkannya kembali untuk kelompok pada saat tidak ada agresi.

Baca Juga: Sosok Tinggi Menakutkan dengan Kepala Raksasa Ditemukan di Lukisan Gua Kuno, Bikin Peneliti Kebingungan

Anggota kelompok lainnya mendengar apa yang terdengar seperti pertengkaran berulang-ulang antara pasangan yang tidak bersalah, membuat mereka berpikir bahwa salah satunya adalah pengganggu.

Mereka juga merekam semua tindakan yang dilakukan individu dengan teman kelompok mereka di liang tidur di malam hari.

Saat mereka memperdengarkan suara pertengkaran, korban yang dipersepsikan mendapatkan perundungan memperoleh lebih banyak perhatian dari sebelumnya.

Para korban juga mengabaikan pengganggu mereka ketika mereka kembali ke liang tidur dan pengganggu tidak diacuhkan.

Morris-Drake berkata, “Ini menunjukkan bahwa luwak kerdil mengawasi konflik yang terjadi di antara teman satu kelompoknya.

“Mereka dapat mengidentifikasi pengganggu hanya dari vokalisasi yang diberikan selama perselisihan, menyimpan informasi ini dan menerapkan strategi manajemen konflik yang tertunda, dalam hal ini memberikan sikap dingin kepada penindas sebelum tidur.”

Temuan ini membantu peneliti lebih memahami bagaimana hewan menangani pertengkaran masa lalu antara teman satu kelompok.

Mengutip situs daring dari University of Bristol, temuan ini telah dipublikasikan di jurnal eLife.***

Editor: Adisumirta

Sumber: University of Bristol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah