“Untuk teknologi kami, karena kami menginterpretasikan sinyal saraf secara langsung, ia mengetahui niat pasien," sambung dia.
"Jika mereka ingin menggerakkan jari, yang harus mereka lakukan hanyalah memikirkan untuk menggerakkan jari itu," lanjut Nguyen menjelaskan.
Baca Juga: Terlambat 9 Menit, Model Asal Thailand Meninggal Gara-gara Tersedak Daging Babi
Proyek ini dimulai pada 2012 setelah seorang ahli saraf industri mendekati Profesor Zhi Yang dari Universitas Minnesota untuk mengembangkan implan saraf untuk orang yang diamputasi.
Bersama-sama, pasangan ini menerima dana dari pemerintah AS dan telah melakukan beberapa uji klinis yang sukses, kata SciTechDaily.
Saat ini, teknologi mereka bergantung pada kabel yang masuk melalui kulit dan terhubung ke antarmuka AI (kecerdasan buatan) eksterior.
Namun, mereka berencana menggunakan chip implan yang dapat terhubung dari jarak jauh ke komputer.
Ini dapat memungkinkan orang untuk mengontrol prostetik mereka, dan perangkat pribadi lainnya, dengan pikiran mereka.
"Fakta bahwa kita dapat mempengaruhi orang-orang nyata dan suatu hari meningkatkan kehidupan pasien manusia sangat penting," kata Nguyen.
"Selama tiga atau empat tahun terakhir, saya memiliki hak istimewa untuk bekerja dengan beberapa pasien," lanjut dia.