Network
PORTAL SULUT - Menghadapi curah hujan yang kurang, sebagian burung pipit beralis putih di Gurun Kalahari di Afrika rela menjadi pembantu sesamanya.
Hal tersebut harus mereka lakukan agar spesies burung pipit beralis putih bisa bertahan.
Perilaku itu memecahkan misteri tentang bagaimana burung-burung kecil ini mampu bertahan di lingkungan dengan cuaca yang tak terduga.
Baca Juga: Boneka Santet dengan Tempelan Wajah Vladimir Putin Ditemukan di Sejumlah Kuil di Jepang
Selain curah hujan yang kurang, makanan pun sangat susah didapat di musim kemarau.
Mereka hidup dalam kelompok keluarga, namun hanya sepasang saja yang 'bertugas' untuk berkembang biak.
Sisanya, bisa hingga sepuluh ekor, rela jadi pembantu pasangan itu.
Perilaku yang tampaknya tanpa pamrih seperti itu telah menjadi fokus penelitian evolusi selama bertahun-tahun.
Studi baru, oleh tim peneliti di University of Exeter, menunjukkan bahwa keluarga dengan lebih banyak pembantu berhasil membesarkan lebih banyak anak burung.
Namun efektifitas itu hanya berlangsung dalam kondisi kering. Dalam keadaan basah, keluarga yang mempunyai sedikit pembantunya sama efektifnya.
