Network
PORTAL SULUT - Kanguru mengenakan sarung tinju menjadi simbol semangat juang Australia. Dalam acara olahraga apapun gambar kanguru tinju kerap muncul.
Kanguru tinju bahkan jadi simbol resmi Angkatan Udara Australia selama Perang Dunia II. Tapi apakah kanguru benar-benar bertinju?
Tinju memang sedikit sulit, tetapi hewan berkantung paling terkenal di Australia ini memiliki perilaku bertahan yang mirip dengan petinju.
Baca Juga: Boneka Santet dengan Tempelan Wajah Vladimir Putin Ditemukan di Sejumlah Kuil di Jepang
Australia penuh dengan predator berbahaya seperti dingo, elang, dan manusia. Kanguru akan menggunakan kekuatan badan mereka untuk melawan pemangsa itu.
Ada empat speises kanguru, yakni kanguru merah, kanguru antilopine, kanguru abu-abu timur dan kanguru abu-abu barat.
Mereka memiliki kaki belakang yang besar dan kuat serta ekor yang panjang dan berotot.
Ekornya menopang seluruh berat tubuh sambil memberikan tendangan yang kuat kepada pemangsa.
Serangan kanguru pada manusia jarang terjadi, tetapi ada kasus kanguru membunuh atau melukai orang dengan parah.
Namun, mengutip How Stuff Works, cara kanguru bertarung satu sama lain lebih mirip tinju daripada cara mereka menangkis pemangsa.
Kaki depan kanguru lebih pendek dan kurang kuat daripada kaki belakangnya.
Meskipun demikian, mereka akan menggunakan kedua kaki depan dan belakang saat bertarung dengan dingo.
Baca Juga: Gara-gara Kentut Sapi, Selandia Baru Bakal Kenakan Pajak untuk Ternak
Adapun jantan kanguru berkelahi satu sama lain selama musim kawin dalam semacam ritual pertandingan tinju.
Untuk memilah mana di antara mereka yang akan kawin dengan betina tertentu, dua kanguru jantan akan berdiri tegak, duduk di atas ekor besar mereka.
Mereka akan saling menggesek kepala dan perut dengan cakar panjang di kaki depan mereka. Seperti pertarungan anak-anak kecil.
Mereka bahkan akan saling menggenggam lengan bawah dan bergoyang maju mundur, menggunakan ekor mereka untuk stabilitas.***
