Ia bertanya-tanya. apakah gajah juga menggunakan belalai mereka seperti penyedot debu untuk mendapatkan makanan lezat, seperti yang mereka lakukan ketika mereka mengisap.
Dengan tiga kamera video, para ilmuwan merekam eksperimen menggunakan gajah Afrika betina berusia 34 tahun di Kebun Binatang Atlanta.
Baca Juga: Warga Sri Lanka Kian Cemas Mati Kelaparan, Krisis Ekonomi Menghantam Semakin Parah, Devisa Berkurang
Mereka merekam dan mengumpulkan hasil pengukuran ultrasound dari belalai gajah saat ‘menyeruput’ air dari akuarium.
Peneliti kemudian menghitung kapasitas dan tekanan belalai menggunakan data dari pengamatan mereka dari pengukuran Kebun Binatang Atlanta.
Mereka juga menggunakan belalai beku yang dipinjam dari Smithsonian National Museum of Natural History di Washington, D.C.
Gajah menghisap untuk mengangkat beberapa benda kecil. Ketika gajah menghisap leboh dari 10 potongan kecil di atas meja, terdengar suara yang menurut peneliti bak suara penyedot debu yang keras.
Gajah ini bahkan bisa mengampil potongan keripik kecil tanpa merusaknya. Bahkan dalam beberapa kali percobaan hasilnya sama.
Eksperimen lebih lanjut menunjukkan kecepatan inhalasi gajah yang kuat. Dia bisa menyedot hampir satu galon (4 liter) cairan dalam 1,5 detik.
Schulz awalnya bahkan tak percaya dengan daya hisap gajah itu. “Saluran hidung gajah relatif kecil, dan ia menghirup lebih banyak air dari yang seharusnya,” kata dia.