Kasus Keracunan Ganja pada Hewan Peliharaan Kian Meningkat, Anjing Paling Menderita

- 24 April 2022, 14:10 WIB
Kasus keracunan ganja pada anjing kian meningkat di AS dan Kanada. (Foto Ilustrasi)
Kasus keracunan ganja pada anjing kian meningkat di AS dan Kanada. (Foto Ilustrasi) /Pranidchakan Boonrom/Pexels

PORTAL SULUT - Hasil survei dokter hewan di Amerika dan Kanada menemukan insiden keracunan ganja pada hewan peliharaan kian meningkat.

Penelitian ini dilakukan oleh Richard Quansah Amissah dari Ontario Veterinary College di University of Guelph dan rekan-rekannya.

Pada studi ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada 251 dokter hewan yang berbasis di Kanada dan Amerika Serikat selama tahun 2021.

Baca Juga: Bak Pengerat Sungguhan, Ilmuwan China Bikin Robot Tikus untuk Misi Penyelamatan

Pertanyaan tersebut dirancang untuk menjelaskan bagaimana keracunan ganja telah berubah selama beberapa tahun terakhir.

Setelah menganalisis hasil survei, para peneliti menyimpulkan bahwa keracunan ganja telah meningkat secara signifikan baik di AS dan Kanada.

Peningkatan jumlah kasus terutama sejak legalisasi 2018 di Kanada.

Baca Juga: Dramatis! Bocah 11 Tahun Asal Filipina Selamat dari Longsor dengan Berlindung di Lemari Es Selama Es 20 Jam

Ini bisa diartikan bahwa laporan kasus lebih mungkin setelah legalisasi, atau lebih banyak kasus keracunan yang benar-benar terjadi, menurut para peneliti.

Konsumsi ganja yang tidak disengaja adalah penyebab utama kasus keracunan, tetapi masih belum jelas apakah ganja terkadang dibeli untuk penggunaan obat pada hewan.

Hewan yang paling umum menderita keracunan ganja adalah anjing, tetapi ada juga kasus yang melibatkan kucing, iguana, musang, kakatua, dan kuda.

Sebagian besar hewan pulih. Sebagian kecil hewan peliharaan mati, tetapi ada faktor mendasar yang mungkin berkontribusi pada kematian mereka.

Baca Juga: Batu Terpanas di Bumi, Suhunya Mencapai 2.370 Derajat Celcius!

“Ini adalah topik penting untuk dipelajari mengingat legalisasi ganja baru-baru ini di Kanada dan di berbagai negara bagian,” kata para peneliti dikutip dari earth.com.

Studi ini diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Earth.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x