Berikan Data Pengguna, Facebook dan Apple Kecele Peretas di Bawah Umur

- 1 April 2022, 20:23 WIB
Ilustrasi peretas atau hacker.
Ilustrasi peretas atau hacker. /Pexels/Pixabay/

PORTAL SULUT - Facebook yang sekarang berganti nama menjadi Meta dan Apple diduga tertipu peretas di bawah umur.

Dua perusahaan tersebut memberikan data pengguna mereka kepada peretas yang menyamar sebagai penegak hukum.

Modus penegak hukum gadungan yang tak bukan peretas itu meminta data darurat yang kemungkinan untuk disalahgunakan.

Baca Juga: Terbukti, Monyet Lebih Sering Memakan Buah yang Mengandung Alkohol

Meta dan Apple pun memberikan data, seperti alamat pelanggan, nomor telepon, dan alamat IP, pada pertengahan 2021.

Satu hal yang bikin dua perusahaan teknologi raksasa itu kecele karena permintaan data darurat tak memerlukan perintah pengadilan.

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Apple dan Meta menjelaskan, permintaan data biasanya harus melampirkan surat dari pengadilan.

Surat tersebut berisi perintah penggeledahan atau panggilan yang diteken oleh hakim.

Namun berbeda dengan permintaan data darurat. Dalam kasus ini, petugas bisa bekerja tanpa perintah pengadilan.

Para peretas biasanya akan menyusup ke sistem di departemen kepolisian.

Mereka kemudian membuat surat permintaan data darurat setelah mendapat akses secara ilegal ke sistem kepolisian.

Dari Juli hingga Desember 2020, Apple setidaknya mendapatkan 1.162 permintaan darurat.

Adapun Meta mendapat permintaan darurat sebanyak 21.700 secara global dari Januari hingga Juni 2021.

Kasus yang sama juga dialami oleh platform media sosial Discord.

Krebs on Security, Selasa 29 Maret 2022, melaporkan tentang peretas yang menggunakan modus yang sama kepada Discord.

Baca Juga: Mengerikan! Alien Kini Sedang Mempersiapkan untuk Invasi Bumi, Klaim Profesor dari AS

"Kami telah melakukan penyelidikan terhadap aktivitas ilegal ini dan memberi tahu penegak hukum tentang akun email yang disusupi,” kata pihak Discord.

Peneliti Keamanan Siber menduga peretas yang memalsukan perintah permintaan tersebut merupakan anak di bawah umur.

Mereka menjalankan aksinya di Inggris dan Amerika Serikat.

Salah satu anak tersebut juga diyakini sebagai dalang di balik kelompok kejahatan siber bernama Lapsu$ yang pernah meretas Microsoft Corp, Samsung Electronics Co, dan Nvidia Corp.***

Artikel ini telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Meta dan Apple Dikabarkan Tertipu, Berikan Data Pengguna ke Peretas"

Editor: Adisumirta

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah