Rusia Beberapa Inci Menuju Kyiv, Pengungsi Ukraina Mencapai 1 Juta

- 3 Maret 2022, 17:55 WIB
Ilustrasi warga yang tengah mengungsi. satu juta warga Ukraina mengungsi ke negara tetangga dalam sepekan terakhir.
Ilustrasi warga yang tengah mengungsi. satu juta warga Ukraina mengungsi ke negara tetangga dalam sepekan terakhir. /Pixabay/jdblack

PORTAL SULUT – Agresi militer Rusia di Kyiv membuat sedikit kemajuan dan pasukan Ukraina masih menahan Kharkiv dan beberapa kota lain di bawah serangan militer Rusia, kata intelijen militer Inggris pada Kamis hari ini.

Pasukan Rusia belum menggulingkan pemerintah di Kyiv tetapi ribuan dilaporkan tewas atau terluka dan lebih dari 1 juta orang telah meninggalkan Ukraina dalam seminggu terakhir sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan serangan pada 24 Februari 2022.

Dilansir Portalsulut.pikiran-rakyat.com dari reuters.com “Britain says Russian column inches towards Kyiv, Ukrainian refugees top 1 million” bahwa “Rusia yang maju ke Kyiv tetap berada lebih dari 30 km (19 mil) dari pusat kota, agresi ini tertunda oleh perlawanan Ukraina yang gigih, menyebabkan kerusakan mekanis dan kemacetan,” kata kementerian pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijen.

Baca Juga: Ternyata Bukan Indonesia, Negara Inilah yang Paling Aman Jika Terjadi Perang Dunia ke-3

"Rusia membuat sedikit kemajuan terlihat dalam lebih dari tiga hari," katanya. "Meskipun terjadi serangan besar militer Rusia, kota Kharkiv, Chernihiv dan Mariupol masih tetap berada di tangan Ukraina."

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer tetangganya dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya.

Mereka membantah menargetkan warga sipil meskipun ada laporan luas tentang korban sipil dan penembakan di daerah pemukiman.

Baca Juga: Larangan SWIFT Terhadap Rusia, Uni Eropa Harus Berpikir Dua Kali

Sementara itu Rusia dikenakan rentetan sanksi internasional yang mengancam pemulihan ekonomi global, serta memicu kekhawatiran konflik yang lebih luas ketika NATO mengirim senjata untuk membantu militer Ukraina.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah