Apakah Perang Dunia Ketiga Akan Terjadi? Berikut Penjelasannya

- 3 Maret 2022, 06:03 WIB
Ilustrasi perang Rusia vs Ukraina,
Ilustrasi perang Rusia vs Ukraina, /Pixabay/Rohitvarma
PORTAL SULUT - Jika kita melupakan sejarah, dan tak lagi menghiraukan apa itu hukum saat ini.
 
Kita hidup di era yang tenang dan damai, dimana kehancuran perang dunia seakan tinggal kenangan di buku-buku sejarah. 
 
Atau mungkin itulah yang kita kira, namun bagaimana kalau kedamaian yang selama ini kita rasakan ternyata cuma ilusi?
 
 
Sejak perang dunia kedua berakhir, sesungguhnya masih terjadi banyak konflik di berbagai penjuru dunia.
 
Beberapa diantaranya, bahkan hampir menyulut perang dunia ketiga. 
 
Seperti kekhawatiran teman-teman, apakah kita akan menjadi generasi yang menyaksikan terjadinya perang dunia ketiga? 
 
Mari kita pelajari dulu mengapa sebuah perang bisa disebut sebagai perang dunia.
 
Tidak semua perang bisa disebut sebagai perang dunia, yang sekarang kita kenal sebagai perang dunia pertama pun, dulunya tidak langsung disebut demikian. 
 
Berkaca dari perang dunia pertama, dan kedua, ada beberapa ciri khas yang membuat perang dunia berbeda dari yang lainnya.
 
1. Dalam perang dunia, terjadi pertarungan antara koalisi-koalisi kekuatan besar dunia. 
 
Akibatnya saat satu negara diserang, negara sekutunya pasti langsung datang membantu. 
 
2. Banyak negara yang mau tak mau, akan terlibat bahkan termasuk bangsa-bangsa yang tidak berperang secara langsung. 
 
Negara-negara di Asia juga konon di inflasi, karena kesuburan lahan dan cadangan minyaknya.
 
3. Akan muncul aneka kecanggihan teknologi, terutama di bidang militer, dan keamanan. 
 
Di era perang dunia pertama dan kedua, lahir aneka kendaraan perang, senjata mutakhir bom nuklir, dan cikal bakal komputer. 
 
4. Perang dunia mengakibatkan kehancuran yang terstruktur, sistematis, dan masif, baik secara ekonomis, maupun korban jiwa.
 
Penyebab perang pun bisa bermacam macam, seperti provokasi satu pihak.
 
Kebutuhan atas sumber daya, dan keinginan untuk lebih berkuasa.
 
Nasionalisme berlebihan, perbedaan ideologi, serta kecerobohan.
 
Lalu bagaimana dengan kondisi dunia kita saat ini sejak PBB berdiri? 
 
Dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com pada kanal YouTube, Kok Bisa pada Tanggal 3 Maret 2022, Berikut penjelasanya. 
 
Seorang pemimpin negara, harus berpikir dua, tiga, atau empat kali sebelum berperang, apalagi kalau ia menjadi negara demokratis.
 
Karena ada beberapa aspek paling krusial yang harus di pertimbangkan secara matang oleh kepala negara tersebut. 
 
1. Pernyataan perang hanya bisa ditujukan kepada negara yang sama-sama merdeka.
 
2. Pernyataan perang harus disetujui dulu oleh parlemen negara tersebut, karena belanja militer pasti akan menghamburkan uang negara.
 
3. Sekarang ada peraturan internasional yang menyatakan bahwa serangan yang tidak lulus sensor dewan keamanan PBB akan dianggap ilega,l akibatnya negara bersangkutan bisa kena sanksi internasional. 
 
Selain itu, seperti mahasiswa jaman sekarang yang sudah malas demo. 
 
Masyarakat dunia pun, malas berperang senjata dengan adanya globalisasi, hidup akan lebih indah kalau dunia kita damai kita bisa bepergian kemana saja tanpa takut tiba-tiba dibom. 
 
Juga berhubungan dengan warga negara-negara lain, tanpa takut dimata-matai.
 
Selain itu, globalisasi juga memungkinkan ekonomi dunia untuk maju bersama lewat perdagangan bebas.
 
Kalau begitu bukankah kita tidak usah khawatir lagi tentang perang dunia ketiga akan terjadi? 
 
Tidak juga kedamaian yang kita rasakan sejak PBB berdiri sesungguhnya dibangun diatas pondasi yang rapuh.
 
Dalam keamanan PBB sendiri, sebetulnya didominasi oleh negara-negara perang dunia kedua. 
 
Beberapa diantaranya, masih dinilai sebagai kekuatan besar dunia saat ini, baik di bidang militer, maupun ekonomi. 
 
Negara-negara ini memiliki sekutu mereka sendiri di berbagai penjuru dunia, baik secara langsung, maupun dalam bentuk kerjasama internasional
 
Dukungan dari negara-negara ini, sempat mengibarkan perang di Vietnam Semenanjung, Korea, Dan bahkan konflik berkepanjangan antara Israel Palestina, serta negara Arab lainnya. 
 
 
Negara-negara kuat ini, masing-masing juga punya kepentingan yang belum tentu sejalan sekarang. 
 
Perbedaan kepentingan semacam ini pernah terjadi di tiga wilayah Di Suriah, Ukraina, Dan Laut Tiongkok Selatan. 
 
Jadi, di suatu waktu mereka bisa jadi sahabat, namun di waktu lain, bisa jadi musuh. 
 
Hal semacam ini rupanya juga pernah terjadi pada era perang dunia Kedua, antara Jerman, dan Rusia. 
 
Jadi tak ada jaminan bahwa suatu saat negara-negara kuat ini tidak akan kembali bertempur satu sama lain. 
 
Itulah tadi penjelasan mengenai, apakah perang Dunia ketiga akan terjadi.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah