Network
PORTAL SULUT - Hujan deras yang menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Malaysia menyebabkan banjir.
Setidaknya sepuluh orang selama akhir pekan lalu disebut sebagai imbas perubahan iklim.
Daerah yang terdampak banjir di Malaysia di antaranya Selangor, Negeri Sembilan, Kelantan, Pahang, Melaka dan Terengganu.
Baca Juga: Inilah Teori-teori Konspirasi yang Paling Populer di Dunia
Dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com dari channel youtube Jejak Militer.
Ahli lingkungan Renald Siwu mengatakan banjir yang melanda beberapa negara di dunia adalah contoh yang jelas terkait cuaca tak terduga sebagai akibat emisi carbon yang tinggi.
"Saat kita mengeluarkan karbondioksida ke atmosfer, yang cenderung terjadi adalah menciptakan efek kebocoran atmosfer Global, kemudian gas rumah kaca menangkap panas dan dibawah kondisi yang lebih hangat. Saat ada efek itu, terkumpul dampak jangka panjang, dari sini hujan tiba-tiba di daerah tertentu dan itulah yang anda lihat dalam banjir di Malaysia beberapa hari terakhir," ujar Renald Siwu.
Dia juga mengatakan angin monsun timur laut biasanya berdampak di wilayah pantai timur semenanjung, meski demikian banjir tahun ini juga melanda area di tengah semenanjung.
Semakin sulit bagi para ahli iklim untuk memprediksi cuaca dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi karena fenomena perubahan cuaca.
Baca Juga: Putin Beri Peringatan Pada Nato, Ada Kemungkinan Reaksi Militer Terhadap Agresivitas NATO
Pemerintah Malaysia menyatakan banjir kali ini terjadi sekali dalam 100 tahun namun sebetulnya selama bertahun-tahun masyarakat sudah melihat banyak dampak cuaca ekstrem yang terjadi.
Dampak dari perubahan iklim menyebapkan banjir di beberapa negara di dunia seperti, Cina, Jerman dan New York.
Ahli meteorologi, Universitas Malaya Azizan Abu Sama mengatakan penyebab banjir di Malaysia karena interaksi antara cuaca tekanan rendah, musim angin manson dan Topan Ray.
Tiga faktor itu menyebabkan hujan deras yang awalnya melanda pantai Timur sebelum pindah ke daerah lain di Semenanjung Malaysia.
Ia juga mendorong pemerintah agar meningkatkan sistem peringatan dini sehingga banjir bandang yang akan terjadi bisa ditangani.
Pemerintah bisa memperkirakan banjir dan bertindak lebih banyak atas bencana yang terjadi.
Baca Juga: Pertama di Dunia, Bukan Kertas Tapi Kelereng, Inilah Pemilihan Presiden Paling Unik di Dunia
Pada bulan Juli dan Agustus hujan lebat juga terjadi di beberapa negara di dunia seperti provinsi Yunnan China, Jerman Turki. yang menyebapkan korban ratusan orang meninggal dan kerusakan bangunan.
Banjir bandang yang tiba-tiba terjadi di kaki bukit gunung Jerai Malaysia juga sebagai akibat perubahan iklim.
Perubahan iklim, menyebabkan perubahan ekstrem dalam pola cuaca, suhu dan curah hujan.***
