"Ini adalah momen penting bagi kami dalam melawan pandemi Covid-19," kata Dr Bill Gruber, Wakil Presiden Senior Pfizer yang juga seorang dokter anak, seperti dilansir The Associated Press.
Otoritas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat atau FDA menyatakan, vaksin Pfizer aman dan menawarkan perlindungan yang kuat untuk remaja yang lebih muda.
Hal itu didasarkan atas pengujian terhadap lebih dari 2.000 sukarelawan AS berusia 12 hingga 15 tahun.
Baca Juga: Jelang Lebaran, BLT Dana Desa Sudah Disalurkan ke 49.095 Desa
Lebih menarik lagi, para peneliti juga menemukan bahwa anak-anak mengembangkan tingkat antibodi pelawan virus lebih tinggi dibanding orang dewasa muda.
Remaja yang lebih muda menerima dosis vaksin yang sama dengan orang dewasa dan memiliki efek samping yang sama, kebanyakan sakit lengan dan demam seperti flu, menggigil atau nyeri yang menandakan peningkatan sistem kekebalan, terutama setelah dosis kedua.
"Pengujian Pfizer pada remaja memenuhi standar ketat kami," kata kepala vaksin FDA Dr Peter Marks, seperti dikutip PortalSulut.PikiranRakyat.com dari The KoreaTimes.
"Memiliki vaksin yang disahkan untuk populasi yang lebih muda adalah langkah penting untuk terus mengurangi beban kesehatan masyarakat luas yang disebabkan oleh pandemi Covid-19," tambahnya.
Kabar tersebut disambut baik oleh keluarga AS yang sedang berjuang untuk memutuskan kegiatan apa yang aman diikuti oleh anggota keluarga termuda yang belum divaksinasi.
"Saya tidak bisa merasa benar-benar nyaman karena anak laki-laki saya tidak divaksinasi," kata Carrie Vittitoe, seorang guru pengganti dan penulis lepas di Louisville, Kentucky.