PORTAL SULUT – Vaksin Covid-19 dari China, Sinovac, rupanya masih memiliki kelemahan karena keefektifannya rendah menghadapi Covid-19.
Vaksin Sinovac saat ini sedang digunakan untuk program vaksinasi di 22 negara, termasuk Indonesia.
Para peneliti di Brasil menemukan bahwa efektivitas vaksin Sinovac dalam mencegah infeksi gejala masih rendah yakni 50,4 persen atau mendekati ambang batas 50 persen dimana para ahli kesehatan mengatakan vaksin itu berguna.
Sebagai perbandingan, vaksin Pfizer-BioNTech terbukti 97 persen efektif.
Baca Juga: BMKG: Gempa Guncang Lampung M 5,2, Tak Berpotensi Tsunami, Inilah Penyebabnya
Seorang Juru Bicara Sinovac Liu Peicheng mengakui ditemukannya berbagai tingkat keefektifan tetapi mengatakan hal itu dapat disebabkan oleh usia orang dalam penelitian, jenis virus, dan faktor lainnya.
Liu juga mengatakan penelitian menemukan perlindungan lebih baik jika waktu antara vaksinasi lebih lama dari 14 hari yang dilakukan saat ini, tetapi tidak memberikan indikasi yang mungkin dapat dijadikan standar praktik.
Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya yang mengutip Associated Press dalam artikel (Akui Vaksin Buatannya Lemah Hadapi Covid-19, Sinovac Berikan Penjelasan), kelemahan vaksin Sinovac diakui pejabat di negeri itu.
Baca Juga: Arab Saudi Tetapkan 13 April Awal Ramadan 1422 H, Indonesia Ditetapkan Hari Ini Setelah Salat Magrib