Harga Gas Melambung, Warga Ceko Beralih Kembali ke Batu Bara

20 November 2022, 20:38 WIB
Ilustrasi batu bara. Mahalnya gas di Eropa membuat sejumlah penduduk kembali ke kayu bakar ataupun batu bara seperti di Republik Ceko. /Foto: Pixabay/OnzeCreativitijd/

PORTAL SULUT - Mahalnya gas di Eropa membuat sejumlah penduduk kembali ke batu bara seperti di Republik Ceko.

Namun kondisi ini membuat khawatir sejumlah pihak karena dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan batu bara.

Semburan asap dari pembangkit listrik tenaga batu bara kianmeningkat Ostrava, daerah yang berada di timur laut Republik Ceko.

 Baca Juga: 4 Weton Wanita yang Paling Berani Kepada Suami, Galak Namun Pintar Cari Duit

Ostrava sebenarnya dalam beberapa dekade berusaha untuk mengakhiri warisannya sebagai daerah paling tercemar di negara itu.

Mereka beralih dari daerah pekerja industri menjadi kota modern dengan pemandangan wisata.

Tetapi perang Rusia di Ukraina telah memicu krisis energi di Eropa yang membuka jalan bagi kembalinya batu bara.

Tentu saja, batu bara dianggap membahayakan iklim dan mengancam kesehatan akibat meningkatnya polusi.

Hanya saja, rumah tangga dan bisnis beralih ke bahan bakar yang pernah dianggap usang karena mereka mencari opsi yang lebih murah daripada gas alam.

Setelah Rusia memangkas pasokanna ke Eropa, harga gas alam melonjak. Alhasil permintaan batu bara pun melonjak hampor 35 persen.

Batu bara coklat merupakan bentuk energi termurah dan paling tidak efisien.

Pada periode yang sama, produksi naik lebih dari 20 persen. Ini peningkatan pertama setelah penurunan yang hampir terus menerus selama puluhan tahun.

 Baca Juga: Adakan Jajak Pendapat, Elon Musk Pulihkan Akun Twitter Donald Trump

Demikian menurut Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Ceko sebagaimana dikutip dari Associated Press.

“Kami khawatir,” kata Zdenka Němečková Crkvenjaš, yang bertanggung jawab atas lingkungan sebagai anggota dewan pemerintahan wilayah Moravia-Silesia.

“Jika harga tidak turun, yang mungkin terjadi adalah kita akan menghadapi peningkatan polusi,” sambung dia.

Wilayah ini adalah bagian dari Cekungan Batubara Silesia Atas, kawasan industri besar yang melintasi perbatasan Ceko-Polandia.

Daerah itu kaya dengan deposit batu bara dan pabrik yang memproduksi baja, pembangkit listrik, dan jenis batu bara yang digunakan untuk pembuatan baja yang berasal dari abad ke-19.

Kombinasi pembakaran batu bara untuk pemanas perumahan dan pabrik industri mengakibatkan polusi udara “bencana” pada akhir era komunis pada tahun 1989, kata Petr Jančík dari Technical University Ostrava.

Batu bara tidak hanya merusak iklim, tetapi juga membahayakan kesehatan, melepaskan emisi partikel berat, nitrogen oksida, dan merkuri, yang mencemari ikan di danau dan sungai.

Penurunan aktivitas industri dan pertambangan serta munculnya standar lingkungan baru setelah Republik Ceko bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2004 meningkatkan kualitas udara secara signifikan.***

Editor: Adisumirta

Sumber: AP

Tags

Terkini

Terpopuler