Bom Guncang Jantung Kota Istanbul, Enam Orang Tewas, Presiden Turki Sebut Aksi Terorisme

14 November 2022, 08:41 WIB
Ilustrasi. Bom mengguncang di jantung kota Istanbul pada hari Minggu. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebut insiden itu sebagai aksi terorisme. /Foto: Joshua Sukoff/Unsplash/

PORTAL SULUT - Bom mengguncang di jantung kota Istanbul pada hari Minggu. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebut insiden itu sebagai aksi terorisme.

Ledakan bom itu menewaskan enam orang dan melukai puluhaan orang. Kerumunan orang di lokasi panik dan berlari menjauhi ledakan.

Kendaraan darurat bergegas ke tempat kejadian di Istiklal Avenue, jalan raya populer yang dipenuhi toko dan restoran yang mengarah ke Taksim Square yang ikonis.

 Baca Juga: Desember Bulan Berkah Bagi 5 Shio Ini, Semua Masalah Tuntas!

Dalam satu video yang diposting online, ledakan keras terdengar dan kilatan terlihat saat pejalan kaki berbalik dan melarikan diri.

Menurut AP, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut ledakan itu sebagai "serangan berbahaya" dan mengatakan para pelakunya akan dihukum.

Dia tidak mengatakan siapa yang berada di balik serangan itu tetapi mengatakan itu "berbau teror" tanpa memberikan rincian.

Ledakan hari Minggu itu mengingatkan penduduk Turki dengan peristiwa serupa yang kerap terjadia antara 2015 dan 2017.

Saat itu, sebagian pengeboman saat itu dilakukan ISSI dan pelaku lainnya militan Kurdi yang menginginkan peningkatan otonomi atau kemerdekaan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Erdogan melakukan tindakan keras terhadap para militan serta anggota parlemen dan aktivis Kurdi.

Kampanye anti-terorisme Erdogan adalah titik kumpul utama baginya menjelang pemilihan presiden dan parlemen tahun depan.

Erdogan, yang berangkat hari Minggu ke KTT Kelompok 20 di Indonesia, mengatakan enam orang tewas.

 Baca Juga: Pengusutan Kasus Gagal Ginjal Akut, Polisi Temukan Drum Berisi Bahan Obat di Kebun Pisang

Wakil Presiden Fuat Oktay menyebutkan jumlah korban luka menjadi 81, dengan dua orang dalam kondisi serius,.

Dia juga juga mengatakan itu tampaknya merupakan serangan teroris.

Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan kepada A Haber bahwa penyelidik memusatkan perhatian pada seorang wanita yang duduk di bangku dekat lokasi ledakan selama sekitar 40 menit.

Ledakan itu terjadi hanya beberapa menit setelah dia pergi. Dia mengatakan identitasnya belum jelas, juga tidak jelas kelompok apa yang berada di balik serangan itu.

Seorang manajer sebuah restoran di dekat tempat bom meledak mengatakan dia mendengar ledakan itu dan melihat orang-orang berlarian.

Puluhan pelanggan di dalam restorannya, termasuk wanita dan anak-anak, panik dan menjerit.

Sang manajer kemudian menutup jendela restorannya, takut akan ada ledakan lagi, dan mencoba menenangkan pelanggan.

Setelah sekitar 15 hingga 25 menit di dalam, dia melihat polisi di jalan dan mengatur pelanggan dan stafnya untuk pergi dalam kelompok kecil.***

Editor: Adisumirta

Sumber: AP

Tags

Terkini

Terpopuler