Frustasi Tak Dapat Pasangan, Ular Laut Berbisa Mematikan Kejar Penyelam

30 Juli 2022, 07:29 WIB
Ilustrasi ular laut - Ular laut kerap salah sasaran saat musim kawin dan anggap penyelam sebagai pasangannya. /Foto: Maksim Shutov/Unsplash/

PORTAL SULUT - Ular laut berbisa yang frustasi saat musim kawin bisa sangat agresif terhadap penyelam. Mereka bisa mengira penyelam sebagai betina untuk dijadikan pasangan.

“Pejantan sangat terangsang dan aktif saat mencari ‘pacar’,” ujar Rick Shine, ahli biologi evolusi dan ahli reptil di Macquarie University di Australia.

Masalahnya, tambah dia, pejantan tidak dapat membedakan antara ular betina dan penyelam. Hal itu dapat menyebabkan beberapa interaksi lucu.

Baca Juga: Gunakan Pupuk Kotoran Kuda, Nanas Hasil Petani di Inggris Dijual Rp18 Juta per Potongnya!

Shine meneliti perilaku ular laut zaitun (Aipysurus laevis) di Great Barrier Reef, Australia, bersama Tim Lynch, peneliti senior di CSIRO, badan sains nasional Australia

Studi selama bertahun-tahun ini dipublikasikan secara online pada Agustus tahun lalu di jurnal Scientific Reports.

Lynch mengumpulkan data saat mengerjakan gelar doktornya di James Cook University di Australia pada pertengahan 1990-an.

Para peneliti memastikan data tersebut tetap relevan kendati sudah bermur 25 tahun.

Umum di musim kawin

Lynch melihat dan mencatat perilaku ular laut zaitun yang tidak biasa sebanyak 74 dari 158 pertemuan. Lynch didekati oleh ular laut zaitun, terutama jantan.

Ular jantan itu menunjukkan beberapa perilaku mencari pasangan, terutama di musim kawin, yakni antara Mei dan Agustus. Mereka akan melingkarkan tubuhnya.

“Pejantan melingkari betina selama pacaran, mungkin untuk bertahan secara efektif saat mereka masuk ke posisi untuk kawin,” kata Shine.

Jantan ini cenderung menjulurkan lidah mereka. Perilaku paling mencolok ketika Lynch menjauh, ular jantan itu mengejar. Kejadian sebanyak 13 kali.

Baca Juga: Bayi Kelelawar Suka Mengoceh, Sang Induk Imbanginya dengan ‘Baby Talk’

“Betina tidak mengejar. Mereka justru menjauh [selama kawin],” kata Lynch.

Sebab itu, lanjut dia, jantan mengira mereka sedang berpacaran. Alhasil, mendorong ular jantan itu untuk mengikuti Lynch yang disangka betina.

Frustasi tak dapat pasangan

Shine dan Lynch menduga, ular yang mengejar penyelam itu kemungkinan juga didera frustasi karena belum mendapat pasangan.

“Jelas bahwa sebagian besar pendekatan terhadap penyelam dilakukan oleh pejantan yang kehilangan kontak dengan betina yang mereka kejar,” kata Shine.

Peneliti menduga bahwa ular laut tidak dapat membedakan bentuk di bawah air dengan tepat. “Jauh lebih sulit untuk dalam, terutama jika airnya kotor,” kata Shine.

Dia menambahkan, ular laut juga berevolusi dari ular darat, sehingga mereka tidak memiliki sistem visual yang bekerja dengan baik di bawah air.

Ular laut lebih mengandalkan penciuman daripada penglihatannya. Sebab itu, menjulurkan lidah adalah perilaku yang umum selama pengatamatan.

“Mereka hanya bisa memastikan bahwa Anda bukan ular betina dengan menjilati Anda,” ujar Lynch seperti dikutip dari Live Science.

Baca Juga: Kawanan Monyet Menyerang dan Melukai 42 Orang di Kota Kawaguchi, Jepang

Lidah ular laut mengambil bahan kimia di dalam air yang kemudian dianalisis oleh kelenjar khusus di langit-langit mulut.

Tak heran, kata Shine, ular laut harus sangat dekat dengan objek untuk mengidentifikasinya.

Spesies laut lainnya, termasuk lumba-lumba jantan, duyung, singa laut dan penyu, dalam beberapa kasus juga salah sasaran dan menargetkan manusia.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Live Science

Tags

Terkini

Terpopuler