Tak hanya Manusia, Gajah Jantan pun Rentan Stres karena Kesepian

5 Mei 2022, 21:23 WIB
Gajah - Ilustrasi /Pikiran Rakyat/M.Rizky Pradila./

PORTAL SULUT - Kesepian tak hanya bisa menimpa manusia, bahkam gajah bisa menunjukkan gejala-gejalanya.

Gajah, terutama gajah jantan, lebih rentan stres saat sendirian diandingkan ketika bersama kelompoknya.

Para peneliti dari Universitas Turku, Finlandia, mempelajari perilaku gajah Asia di Myanmar.

Baca Juga: Agar Tumbuhan Subur, Siramlah dengan Urine, Ilmuwan Juga Bilang Lebih Ramah Lingkungan

Mereka membandingkan kadar hormon stres dalam kotoran gajah untuk menilai apakah sosialitas terkait dengan stres pada hewan.

Analisis peneliti mengungkapkan bahwa kesepian meningkatkan tingkat stres gajah jantan. Sementara kadar stres betina berkurang ketika mereka memiliki bayi.

Penelitian sebelumnya menunjukkan, orang dengan kelompok pertemanan yang kuat punya banyak manfaat.

Di antaranya seperti peningkatan kesehatan, risiko penyakit yang lebih rendah, dan peningkatan umur.

Kini, penelitian melihat bagaimana kesepian mempengaruhi gajah Asia – spesies yang biasanya sosial.

Dalam studi tersebut, tim mempelajari 95 gajah Asia di Myanmar yang bekerja di industri kayu.

“Ini adalah lingkungan penelitian dan populasi unik yang memungkinkan kami mempelajari banyak gajah yang hidup di lingkungan alami mereka,” kata Dr Martin Seltmann, peneliti.

“Tetapi,” lanjut Seltman, “pada saat yang sama memiliki informasi terperinci tentang kehidupan sosial mereka.”

Baca Juga: Cumi-cumi Raksasa Terdampar di Pantai Afrika Selatan, Panjang Tubuhnya Lebih dari 2 Meter

Seltman dan rekan-rekannya, menemukan bahwa gajah jantan menunjukkan tingkat stres yang lebih tinggi ketika mereka tidak memiliki teman.

Dugaan peneliti tentang betina penyendiri akan menunjukkan tanda-tanda stres, ternyata hal itu tidak selalu terjadi.

Dibandingkan dengan gajah jantan, betina soliter mungkin masih dapat berinteraksi dengan individu lain tanpa membentuk ikatan sosial yang kuat, menurut para peneliti.

Ini berarti kurangnya ikatan tersebut mungkin tidak dianggap sebagai stres.

Secara keseluruhan, temuan ini menyoroti pentingnya sosialitas dalam spesies di luar manusia.

Tim berharap temuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan metode untuk meningkatkan kesejahteraan hewan sosial penangkaran di masa depan.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Daily Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler