Sanksi Amerika Serikat G7 dan UE Keroyok Rusia?

12 Maret 2022, 15:00 WIB
Kabar Terkini Rusia-Ukraina: Pertempuran Berdarah di Bucha Mengakibatkan Banyak Korban /Foto: REUTERS/SERHII NUZHNENKO/

PORTAL SULUT – Presiden Amerika Serikat baru-baru ini mengeluarkan pernyataan resmi terkait Rusia.

Dikutip Portalsulut.pikiran-rakyat.com dalam akun twitter Presiden Amerika Serikat Joe Biden @Potus 12 maret 2022, mengumumkan hasil pertemuannya dengan anggota G7.

Dalam pertemuan ini G7 telah menentukan langkah yang diambil untuk menekan Rusia dari sektor ekonomi. Untuk itu dia mengumumkan beberapa poin penting.

Baca Juga: Viral, Wanita Ini Pedikur Kuku Ayamnya agar Terlihat Cantik

Saat Putin melanjutkan serangan tanpa ampunnya, Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami terus bekerja sama untuk meningkatkan tekanan ekonomi pada Putin dan untuk lebih mengisolasi Rusia di panggung global.

Kemudian hari ini, bersama dengan negara anggota G7 yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Uni Eropa, bersama-sama mengumumkan beberapa langkah baru untuk menekan Putin dan meminta pertanggungjawabannya atas agresinya terhadap Ukraina.

Pertama, masing-masing negara kita akan mengambil langkah untuk menolak status Rusia sebagai “Negara Paling Disukai”.

Ini akan mempersulit Rusia untuk melakukan bisnis dengan Amerika Serikat, dan bersama-sama dengan negara-negara yang membentuk setengah dari ekonomi global, ini akan menjadi pukulan telak lainnya bagi Rusia.

Kedua Kami juga mengambil langkah lebih lanjut dengan melarang impor barang dari beberapa sektor unggulan ekonomi Rusia termasuk makanan laut, vodka, dan berlian.

Baca Juga: Viral! Gadis Ini Mengaku Berhubungan Intim dengan Pesawat Mainan tiap Malam

Kami juga akan berusaha untuk menolak Rusia untuk meminta pinjaman dari lembaga-lembaga multilateral terkemuka. Serta meningkatkan tekanan pada miliarder Rusia yang korup.

Kami telah menambahkan nama-nama baru ke daftar oligarki Rusia yang ditargetkan dengan meningkatkan koordinasi di antara negara G7 untuk menangkap keuntungan yang mereka peroleh secara tidak sah. Baik itu superyacht dan rumah liburan mereka yang bernilai ratusan juta dolar.

Kami juga akan mempersulit mereka untuk membeli produk kelas atas yang diproduksi di negara anggota G7. Kami melarang ekspor barang mewah ke Rusia.

Ini adalah langkah terbaru yang kami ambil, tetapi itu bukan yang terakhir, kata biden.

Dan seperti yang saya katakan di awal, semua sanksi ini akan memukul Putin lebih keras, karena Amerika Serikat dan Sekutu serta mitra terdekat bersama bertindak mewujudkan sanksi ini. Totalitas sanksi kami menghancurkan ekonomi Rusia.

Dampaknya mata uang Rubel telah kehilangan lebih dari setengah nilainya, dan daftar pebisnis swasta meninggalkan bekerja sama dengan Rusia bertambah dari hari ke hari.

Ternyata dampak embargo ekonomi yang ditimbulkan tidak main-main bagi Rusia, harga mata uang Rubel Rusia terhadap Dollar mulai 24 februari hingga hari ini anjlok dari 0,012 menjadi 0,0075 Dollar per Rubel, atau 84,95 Rubel per Dollar naik menjadi 132 Rubel per Dollar sumber valutafx.com.

Bagaimana langkah Putin menaggapi situasi ini dan apa tindakan China sebagai penyeimbang perekonomian global saat ini? masih menjadi misteri, kita tunggu saja nanti.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler