Jomblo Jangan Baca, Mencium Tangan Suami Kata Gus Miftah, Pahalanya Sama Seperti Mencium Hajar Aswad

- 12 Maret 2022, 14:22 WIB
Gus Miftah
Gus Miftah /Instagram @gusmiftah
PORTAL SULUT-Menurut Gus Miftah, menikah adalah sebuah kewajiban bagi setiap umat muslim baik laki-laki dan perempuan.
 
Sebab menikah bagi Gus Miftah merupakan syarat untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
 
Selain dianjurkan menikah, kata Gus Miftah, dalam menikah terdapat begitu banyak keutamaan. 
 
 
Dilansir Portalsulut.com, Sabtu 12 Maret 2022 berikut Penjelasan Gus Miftah tentang keutamaan menikah. 
 
Salah satunya terhindar segalah fitnah, dosa zina, Bahkan kata Gus Miftah melihat senyuman para istri mendapatkan pahala.
 
Berbicara tentang sejumlah keutamaan tersebut, ternyata ada satu apabila sudah menikah maka  tangan seorang suami bak seperti hajar aswad.
 
"Mencium tangan suaminya pahalanya sama dengan mencium hajar aswad. Itu  Maka beruntunglah kamu sudah punya istri, tangan suami sama seperti hajar aswad," katanya.
 
Selain itu, Gus Mifath juga menyentil para jomblo yang hingga kini belum menikah.  
 
"Atau jangan-jangan kamu belum menikah itu seperti pohon pisang. Kenapa kamu seperti pohon pisang? Pohon pisang itu punya jantung tapi tak punya hati," jelasnya.
 
Lanjut Gus Miftah kepada para jamaahnya, tapi yakinlah kalian karena kalian ngaji bersama saya. Se-jomblo-jomblo kalian pasti akan berakhir.
 
"Dimana berakhirnya kalau tidak di pelaminan minimal di pemakaman, insyaa Allah," canda Gus Miftah yang disambut tawa oleh para jamaah.
 
Lalu Gus Miftah menceritakan tentang kisahnya bagaimana ia menikah sedangkan ia belum memiliki pekerjaan.
 
Gus Mifah berkisah, waktu ia berfikir bahwa hidupnya susah di tahun 2014 saat itu kuliahnya baru akan selesai.
 
Pada akhirnya di Tahun 2004 ia memutuskan untuk mempersunting istrinya yang sekarang Ning Astuti. 
 
"Lah mba-mba, mas-mas, waktu itu saya mikir kenapa hidup saya susah banget, sampe akhirnya hampir tahun 2004 saya mau selesai kuliah bingung," katanya.
 
"Kalau mau selesai kuliah mau jadi apa? Mikir waktu itu, sampe akhirnya belum mendapatkan pekerjaan akhirnya saya menikah. Tahun 2004 akhir saya nikah tapi diresmikan tahun 2005," ungkapnya.
 
Ia pun pernah berencana menikah di usia 25 Tahun tapi ternyata ia menikah di umur 24 tahun.
 
Hal itu gara-gara lantaran Gus Miftah sering diminta untuk membawa ceramah nasehat pernikahan.
 
Begitu ia menikah, Gus Miftah mengukapkan bahwa ia pernah diremehkan. Hal ini diceritakan olehnya hanya untuk memberikan motivasi kepada para pemuda yang belum menikah tapi tidak memiliki uang.
 
Tak hanya itu, Gus Miftah bahkan mengatakan bahwa ia tidak mendapatkan restu dari orang tua istrinya. Hal ini lantaran ia belum memiliki pekerjaan. 
 
Belum mendapatkan restu dari orang tua, lantas tak membuat ia putus asa dari Allah. Ia pun berusaha meyakinkan calon mertuanya.
 
Gus Miftah pun mengatakan, bahwa jangan pernah meragukan kekuaasaan Allah SWT sang pemberi rejeki. 
 
"Orang yang meragukan rejekinya. Berarti meragukan sang pemberi rejeki," terang Gus Miftah.
 
"Saya hidup di dunia di undang oleh Allah. Artinya apa? Karena jaminan hidup saya sudah dijamin oleh Allah. Soal anak istri saya besok makan apa? Itu bukan urusan saya tapi urusan Allah," jelasnya.
 
 
Untuk itu, ia berharap kepada para pemuda agar jangan takut menikah meski belum memiliki pekerjaan dan uang. 
 
"Kenapa orang berpuasa itu walau dia pun haus, lemah, lesuh dia masih tetap bersabar? Karena orang berpuasa itu yakin bahwa adzan maghrib pasti datang," katanya. 
 
Lanjut Gus Miftah. "Artinya apa?, besar apapun masalah yang kita hadapi kenapa kita harus bersabar? Karena kita yakin solusi dan jalan pertama mencari Tuhan pasti akan datang, ngak mungkin ngak. Caranya adalah serahkan kepada Allah," tuturnya.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x