Pria 70 Tahun di India Ini Bawa Jenazah Istrinya Pakai Sepeda

30 April 2021, 17:18 WIB
Pria 70 tahun di India bawa jenazah istrinya gunakan sepeda /twitter lions club/

PORTAL SULUT – Pemandangan menyayat hati hampir setiap saat dapat dijumpai di India, menyusul hantaman “tsunami” Covid-19 yang sangat mengerikan.

Tilakdhari Singh (70), penduduk Desa Amberpur Madihu Kotwali, terpaksa membawa jenazah istrinya keluar dari kampung memakai sepeda untuk dikremasi, lantaran ditolak warga setempat.

Penduduk Desa Amberpur menolak jasad Rajkumari Devi (55) yang meninggal karena terpapar Covid-19, dimakamkan di desa tersebut lantaran takut tertular virus corona.

Baca Juga: Cek Daftar Penerima Bansos Kemensos Lewat Aplikasi, Cair Awal Mei

Mengutip Telegraphindia, cobaan berat yang menyayat hati dari pria berjanggut berpenampilan lemah dari Desa Ambarpur di distrik tersebut, lebih dari 200 km dari ibu kota negara bagian Lucknow, terekam dalam foto yang kemudian beredar luas di media sosial (medsos).

Polisi mengatakan istri Tilakdhari meninggal karena Covid di rumah sakit distrik pada 26 April 2021, dan tubuhnya dikirim ke desanya dengan ambulans.

“Tetapi penduduk desa, termasuk para tetua, menolak untuk membantunya melakukan ritual terakhir karena khawatir mereka mungkin juga tertular virus,” kata petugas stasiun Madiahun Munna Lal Dhusia.

Pihak kepolisian akhirnya memberikan bantuan setelah mengetahui tentang insiden itu.

“Personel polisi tiba di sana dengan ambulans dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan ritual terakhir dan membawa jenazah ke Ramghat untuk dikremasi,” katanya.

Pemandangan yang tidak kalah memiriskan, terjadi di wilayah Yogi Adityanath yang mengklaim tidak pernah kehabisan tabung oksigen.

Renu Singhal (45) nekat memberikan nafas buatan mulut ke mulut kepada sang suami, Ravi Singhal (47), yang mulai kesulitan bernafas akibat terjangkit virus corona.

Baca Juga: Penjualan Tablet Pintar Meningkat Pesat di Saat WFH

Kendati metode nafas buatan tersebut tidak direkomendasikan untuk pertolongan pasien Covid-19, namun Renu tetap nekat lantaran tiga rumah sakit menolak menangani suaminya akibat kekurangan oksigen.

Sayang, upaya Renu tidak mampu menyelematkan nyawa Ravi yang akhirnya meninggal dalam pelukannya, di dalam becak tempat dia mencoba menyadarkannya.

Lebih ironis lagi, Ravi meninggal hanya beberapa langkah dari bangsal gawat darurat rumah sakit keempat yang tampaknya memiliki oksigen.

“Ravi terlalu lemah untuk turun dari becak dan berjalan ke ruang gawat darurat; dan tidak ada tandu, troli, atau karyawan rumah sakit yang segera tersedia untuk membawanya ke dalam,” kata Renu kepada wartawan yang datang ke rumahnya di Vikas Colony, Senin 26 April 2021.

Ia bercerita, suaminya mulai mengeluh sesak nafas sejak Sabtu pekan lalu. Saat itu juga ia menghubungi saluran ambulans pemerintah di nomor 108, namun tidak ada respon.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Malam Ini: Ricky Makin Nekat Minta Bayaran ke Elsa, Bocorkan Rahasia Istri Nino?

Ranu pun memutuskan segera melarikan mendiang suaminya memakai becak ke rumah sakit.

“Tak satu pun dari tiga rumah sakit yang kami kunjungi memiliki sisa oksigen. Mereka bilang akan menerima suami saya jika kami kembali dengan tabung oksigen,” ungkap Ranu.

Pada saat tiba di rumah sakit keempat, SN Medical College, tidak ada karyawan yang langsung menolong Ravi.

“Jadi kami duduk di dalam becak yang diparkir di depan rumah sakit, lalu saya mulai mencoba memberikan napas dari mulut ke mulut untuk menyelamatkan nyawa Ravi,” kenangnya.

“Akhirnya, ketika beberapa staf rumah sakit datang dan membawanya masuk, dokter menyatakan Ravi sudah meninggal,” ucap wanita ini.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler