6 Penyakit Akibat Polusi Udara yang Bisa Memicu Kematian!

- 18 Oktober 2023, 20:01 WIB
Ilustrasi/6 Penyakit Akibat Polusi Udara yang Bisa Memicu Kematian!
Ilustrasi/6 Penyakit Akibat Polusi Udara yang Bisa Memicu Kematian! /Freepik/

PORTAL SULUT - Artikel kali ini akan membahas penyakit akibat polusi udara yang bisa memicu kematian.

Polusi udara dicap sebagai Silent Killer karena kasus kematian yang ditimbulkannya.

Ada sejumlah penyakit yang disebabkan polusi udara yang mungkin diam-diam mengintai Anda.

Baca Juga: Pusing Tujuh Keliling! Nasib 3 Shio Ini Terombang-ambing Tak Menentu Pada Esok Hari

Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebut tiap tahun ada 7 juta orang meninggal akibat polusi udara dalam dan luar ruangan.

Dari jumlah itu lebih dari 2 juta kematian berasal dari Asia Tenggara.

Dilansir Portal Sulut dari channel YouTube Sehat Secara Alami, berikut adalah penyakit akibat polusi udara yang bisa memicu kematian.

1. Pneumonia

Pneumonia adalah bentuk infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi pada paru, kantong udara atau alveoli meradang dan dipenuhi cairan, sehingga pasien bisa batuk, demam, nafas pendek dan cepat serta dada nyeri.

Kematian akibat pneumonia sebanyak 21% dan ini bukan angka yang kecil.

Sejumlah studi telah membuktikan bahwa ada kaitan antara polusi udara dan pneumonia.

Baca Juga: Weton Ini Ditakdirkan Kaya Raya Tanpa Perlu Kerja Keras Menurut Primbon Jawa

Penny menyebut studi pada tahun 2016 menemukan korelasi polutan PM 2,5 dengan pneumonia pada anak yang terpapar polusi udara.

2. Asma

Polusi udara membuat kondisi orang dengan penyakit asma semakin memburuk.

Riset di California terhadap 53 anak penderita asma umur 9 sampai 18 tahun didapatkan hubungan paparan PM 2,5 dengan penurunan fungsi paru pada pasien asma.

3. Penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK

Paparan PM 2,5 akan memicu radang pada jaringan paru.

Ketika paparan terjadi terus-menerus dan dalam waktu yang lama, paru-paru lama-kelamaan akan cedera lalu memicu PPOK.

Baca Juga: Begini Cara Lulus Masa Sanggah Seleksi Administrasi CPNS dan PPPK 2023

PPOK singkatan dari penyakit paru obstruktif kronis, welama ini kebiasaan merokok merupakan penyebab utama PPOK.

Namun ternyata tanpa rokok pun seseorang bisa terkena penyakit ini, riset di Vietnam dan Indonesia pada tahun 2015 membuktikannya.

4. ISPA

Polusi udara meningkatkan keparahan infeksi saluran napas terutama pada anak.

Studi terbaru di tahun 2022 pada lebih dari 573.000 anak dari 35 negara berkembang memiliki temuan menarik.

Penny menjelaskan peningkatan 10 mikrogram per meter kubik PM 2,5 berhubungan dengan risiko lebih tinggi terkena infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.

5. Tuberculosis

Baca Juga: TMS PPPK 2023: Surat Lamaran Tidak Sesuai dengan yang Dipersyaratkan, Solusi dan Contoh Kalimat Sanggah

Tuberculosis atau TBC disebabkan oleh infeksi bakteri, namun paparan polusi udara ternyata berhubungan dengan TBC.

Mengapa demikian?

Dari riset pada tahun 2019, kenaikan risiko TBC ditemukan pada wilayah yang polusi udaranya tinggi.

Kemudian riset terbaru pada tahun 2021 pada lebih dari 83.000 kasus TBC baru di Cina ditemukan paparan jangka panjang maupun pendek polusi udara, berhubungan dengan kasus TBC baru risiko TBC dan kematian akibat TBC.

6. kanker paru

Kebiasaan merokok terbukti memicu kanker paru-paru.

Ternyata selain itu kondisi lingkungan turut berkontribusi pada kasus kanker paru, termasuk paparan polusi udara.

Sebuah Meta analisis menunjukkan risiko kanker berhubungan dengan PM 2,5 dan PM 10.

Baca Juga: Kesuksesan Jadi Milikmu Jika Pekerjaan Sesuai Pasaran dan Hari Lahir, Menurut Primbon

Sementara untuk setiap 10 mikrogram per meter kubik peningkatan PM 2,5 jumlah kasus kanker paru meningkat.

Penny menjelaskan dari riset di RSUP persahabatan terhadap 300 pasien kanker paru pada bulan September 2012 sampai November 2013, ada sebanyak 11,1% pasien yang berkolerasi dengan polusi udara.

Demikianlah pembahasan mengenai penyakit akibat polusi udara yang bisa memicu kematian.***

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah