7. Kista Bartholin
Kista bartholin juga bisa menjadi penyebab vagina nyeri. Kista ini menyerang bagian bartholin, yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan lubrikasi pada vagina. Kista terjadi ketika terjadi sumbatan pada kelenjar tersebut.
Benjolan yang menyakitkan ini bisa diredakan dengan cara dikompres. Minum obat anti nyeri juga bisa sedikit meredakan nyeri akibat kondisi ini. Namun dalam beberapa kasus, kista bartholin hanya bisa diatasi dengan proses pembedahan. Terlebih jika benjolan atau kista sudah bernanah dan menimbulkan infeksi.
8. Fibroid Rahim
Penyebab lain vagina terasa nyeri adalah terdapatnya benjolan pada rahim yang disebut fibroid rahim. Meskipun berupa benjolan, namun penyakit ini tidak mengarah pada keganasan.
Rasa sakit atau nyeri yang terjadi pada fibroid rahim bukan merupakan nyeri tajam, melainkan rasa nyeri seperti tertekan. Umumnya penyakit ini menimbulkan rasa tidak nyaman dalam jangka panjang jika tidak segera ditangani.
9. Adenomyosis
Adenomyosis juga bisa menyebabkan bagian atas miss V nyeri. Penyakit ini mirip dengan endometriosis. Namun bedanya, jaringan tumbuh pada dinding otot rahim.
Wanita yang mengalami kondisi ini bisa merasakan kram hebat, nyeri haid, hingga nyeri saat berhubungan intim. Dalam jangka pendek, adenomyosis bisa diredakan dengan mengonsumsi obat pereda nyeri serta mengompres area vagina dengan handuk atau bantalan hangat.